Kuala Lumpur (ANTARA News) - Penonton Indonesia harus menghormati negara lain yang sedang bertanding dalam kejuaraan nasional, jika ingin negaranya sendiri diharga oleh negara lain, kata Dubes RI untuk Malaysia Da`i Bachtiar di Putrajaya, Minggu sore.
Komentar itu dilontarkan Dai menyusul pemberitaan pers Malaysia yang mewartakan lagu kebangsaan "Negaraku" dilecehkan oleh penonton Indonesia saat pertandingan Futsal antara Malaysia - Vietnam di Senayan, Senin pekan lalu (22/2), pada kejuaraan Futsal Asia 2010.
"Para penonton harus memahami bahwa lagu kebangsaan adalah simbol kenegaraan yang harus dihormati, walaupun ada latar belakang persoalan yang belum usai, namun menghormati lagu kebangsaan negara lain harus tetap dilakukan jika negara kita juga ingin dihormati negara lain," kata mantan Kapolri ini.
Pada pertandingan futsal antara Malaysia - Vietnam di Senayan Jakarta, Senin (22/2), dinyanyikan lagu kebangsaan Malaysia "Negaraku", tapi penonton Indonesia serempak menyanyikan Indonesia Raya dan berteriak-teriak "Maling", "Banci" sehingga membuat marah dan protes tim Malaysia.
Ketua tim Futsal Malaysia Hamidin Mohd Amin kemudian melayangkan protes kepada panitia atas pelecehan itu dan panitia kemudian mendenda PSSI sebesar 5.000 dolar AS (Rp46 juta) atas kejadian itu.
Menteri pemuda dan olahraga Andi Malarangeng juga sudah meminta maaf kepada delegasi Malaysia atas kasus ini, namun Dai meminta kedua belah pihak mengambil hikmah dari kasus ini sehingga tidak terulang di masa mendatang.
"Oleh sebab itu diperlukan realisasi dari program kerjasama antar kedua kepala negara, yakni meningkatkan kontak antara masyarakat dengan masyarakat terutama generasi muda," kata Dai.
Dai melanjutkan, "Dalam hal ini, kedua menteri olahraga dan pemuda Indonesia dan Malaysia perlu mempercepat program saling kontak antar generasi muda. Program pertemuan antar pemuda Indonesia-Malaysia harus lebih ditingkatkan." (*)
Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010