Jakarta (ANTARA News) - Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Jusuf Kalla, Minggu, mengatakan pada 2010 Indonesia membutuhkan 4,6 juta kantong darah atau naik tajam dibandingkan tahun lalu yang hanya dua juta kantong darah.

"Secara ideal jumlah kebutuhan darah suatu negara sebanyak dua persen dari jumlah penduduk. Jika di Indonesia jumlah penduduknya 230 juta jiwa, maka jumlah kebutuhan darah mencapai 4,6 juta kantong darah per tahun," katanya di Jakarta, Minggu.

Jusuf Kalla mengatakan, untuk memperoleh 4,6 juta kantong darah itu, maka PMI dan Perhimpunan Donor Darah Indonesia (PDDI), didukung Kementerian Kesehatan akan bekerjasama meningkatkan pelayanan dengan mengajak masyarakat melaksanakan kegiatan donor darah.

Untuk itu PMI akan membuka 125 outlet di mana sekitar 100 outlet akan dibuka di mal dan 25 di kampus karena dua tempat ini menjadi konsentrasi manusia yang besar, kata Jusuf.

Ia mengatakan, beberapa prinsip harus dipenuhi ketika mencari donor darah, yaitu pendanaan dan fasilitas, karena kebutuhan darah adalah sangat penting dan tidak ada penggantinya.

"Karena ini merupakan hubungan antara manusia dengan manusia, kecuali jantung masih bisa dibuat, kalau darah tidak bisa," katanya.

Sementara itu, Menteri Kesehatan Sri Endang Rahayu Setianingsih menyatakan dukungannya pada gerakan donor darah. "Kami sangat mendukungnya semoga upaya ini dapat memenuhi kebutuhan darah di dalam negeri," katanya.

Sri mengatakan, darah adalah faktor penting yang diperlukan manusia untukp kesehatannya, terutama kaum wanita yang membutuhkan darah secara mendadak ketika terjadi pendarahan. Selain itu kaum ibu yang melahirkan dan korban bencana alam.`

Dia menggapi positif kerjasama PMI dengan pemerintah. "Kami optimis kerja sama ini akan mendapat respon masyarakat luas terutama masyaraka yang suka menjaga kesehatannya," katanya. (*)

h-CS/AR09

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010