Siaran pers panitia festival yang diterima ANTARA di Denpasar, Minggu menyebutkan, Angela memukau juri dengan gerakan tegas tapi gemulai. Gadis belia ini menyingkirkan Yamina Soreya (Prancis) sebagai juara kedua dan Michele Ridsdale (Australia) juara ketiga.
Kompetisi di festival itu diikuti 18 peserta dari 10 negara dan merupakan salah satu acara penting dalam festival tahunan tari perut tingkat Asia.
Angella adalah seorang instruktur tari perut kelahiran Seoul dan sekarang melatih sanggar-sanggar tari perut yang mulai menjamur di Beijing dan beberapa kota besar di Cina.
Angela yang lahir di Seoul pada 1980 itu mengaku sehari-hari berlatih tari perut tiga hingga empat jam. "Itu belum termasuk waktu melatih di sanggar. Kalau digabung bisa lima hingga delapan jam per hari," katanya.
Sebenarnya saya seorang artis teater, tapi memang sudah menguasai berbagai jenis tari. Lima tahun lalu saya tertarik tari perut dan semenjak itu saya serius di bidang ini, dan praktis meninggalkan dunia artis yang sebenarnya cukup membawa berkah, kata Angella.
Menurut dia, di teater seseorang harus bekerja dengan banyak orang kalau mau tampil. Namun untuk tari perut membuat seniman lebih mandiri karena bisa tampil sendiri di mana saja.
Angella mengaku, di luar kesibukannya menari, dia sangat hobi menjahit dan songket. Baju tarinya ketika pertama kali mengikuti sebuah lomba kejuaraan adalah hasil karyanya sendiri.
Ia mengaku dalam satu pekan memenangi dua lomba, yakni di Bali dan sebelumnya sebagai juara kedua festival tari perut I di Seoul yang digelar seminggu sebelum acara di Nusa Dua.(M026/A038)
Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010