Gorontalo (ANTARA News) - Pelaksanaan Ujian Akhir Nasional (UAN) memunculkan berbagai polemik, khususnya bagi DPRD kota Gorontalo, menurut Sekretaris Komisi A DPRD kota Gorontalo, Risman Taha, Sabtu UAN sebaiknya dihilangkan dengan alasan penilaian yang tidak rasional.

"Penilaian kemampuan siswa tidak mungkin hanya dinilai dalam sehari, masih banyak segi yang bisa menjadi bahan pertimbangan," ujarnya.

Menurutnya, sistem pendidikan di Gorontalo belum bisa disamakan dengan kota-kota yang lain khususnya daerah Jawa, yang dinilai sebagai daerah maju dari segi pendidikan.

"Sistem pendidikan di Indonesia belum merata, khususnya di Kota Gorontalo yang memang cukup berbeda sistem pembelajaran dengan daerah Jawa yang memang sudah sangat maju," tambahnya.

Dia juga menjelaskan, pelaksanaan UAN ini telah menjadi keputusan nasional dan harus tetap dilaksanakan.

"Kami telah berusaha memberikan pendapat kepada pemerintah pusat untuk dijadikan bahan pertimbangan, agar UAN dihilangkan dengan alasan panilaian yang tidak rasional, tetapi ini sudah menjadi keputusan pusat, dan harus dijalankan," jelasnya.

Dia menambahkan, melihat hasil try out yang kurang maksimal, pihak komisi A tidak bisa menjamin semua siswa akan lulus dalam UAN nanti.

"Jika dilihat dari hasil try out kemarin, kemungkinan jumlah siswa yang lulus hanya 60 persen," katanya. (SHS/K004)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010