Banda Aceh (ANTARA) - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Aceh melakukan pembangunan tugu titik nol Kota Banda Aceh di Kawasan Gampong Pande, Kecamatan Kuta Raja, kota setempat, dalam upaya merawat situs sejarah sekaligus menarik wisatawan.
Pembangunan tugu nol Banda Aceh tersebut bersumber dari APBA 2020, atas usulan dana aspirasi anggota DPR Aceh Fraksi NasDem Teuku Irwan Djohan, yang dititip melalui Disbudpar Aceh sebesar Rp995 juta.
"Kita harus merawat situs cagar budaya ini. Sultan Aceh dulu sudah menetapkan tempat ini sebagai awal pembangunan Kota Banda Aceh," kata Irwan di sela-sela kunjungan ke titik nol Kota Banda Aceh, Rabu.
Baca juga: Ini konsep wisata Aceh layak dikunjungi wisatawan
Ia menjelaskan, kawasan titik nol Banda Aceh itu situs cagar budaya yang harus dijaga dan dirawat. Wilayah titik nol ibu kota dari Provinsi Aceh tersebut harus dikelola dengan baik untuk menarik kunjungan para wisatawan.
Selama ini, Irwan mendapati kondisi titik nol Banda Aceh tersebut luput dari perhatian, sehingga tidak terawat dengan baik. Bahkan, katanya, kawasannya sempat menjadi tempat penumpukan sampah sekaligus terjadi genangan air.
"Jangankan dirawat, diperhatikan pun tidak. Ternyata teman-teman pemandu wisata tidak pernah bawa turis kesini, karena memang mereka malu, kalau dibawa kesini kondisinya tidak baik citra Aceh dan Banda Aceh," ujarnya.
Karena kondisi seperti itu, lanjut dia, legislatif dari Komisi VI yang membidangi sektor kebudayaan dan pariwisata itu mengusulkan anggaran untuk pembangunan tugu titik nol Banda Aceh pada 2019 yang dititipkan pada Disbudpar Aceh.
"Ini sesuatu yang sangat miris, saya merasa sedih, akhirnya di 2019 kita anggarkan melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh untuk merenovasi kawasan titik nol Kota Banda Aceh ini," ujarnya.
Baca juga: Tempat wisata di Banda Aceh tutup hindari Covid-19
Kepala Disbudpar Aceh Jamaluddin mengapresiasi usulan dari anggota Dewan tersebut. Pembangunan nol Banda Aceh memang diperlukan sebagai pengingat, sehingga menjadi situs sejarah dalam pengembangan pariwisata di Tanah Rencong.
Kata dia, pembangunan tugu itu telah selesai dilakukan sesuai dengan kontraknya. Namun, masih ada beberapa hal yang perlu dibenahi jika mengacu pada Detail Engineering Design (DED).
"Anggaran yang dihabiskan sebesar Rp995 juta dari APBA tahun 2020 untuk pekerjaan fisik, dan tahun 2019 lalu untuk penyusunan DED kawasan ini," kata Jamaluddin.
Selain membangun tugu titik nol Banda Aceh, Irwan Djohan juga mengalokasikan dana aspirasinya untuk revitalisasi situs sejarah komplek pemakaman dan raja-raja Aceh.
Baca juga: Disbudpar Aceh optimistis sektor wisata kembali bergeliat
Baca juga: Banda Aceh berbagi kelola wisata warisan dengan Sawahlunto Sumbar
Pewarta: Khalis Surry
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2020