Jakarta (ANTARA) - Peternak binaan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) memanfaatkan aplikasi Mumu Apps untuk usaha akikah daring sehingga dapat meningkatkan ekonomi penerima zakat/mustahik.
Dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Rabu, Direktur Pendistribusian dan Pendayagunaan BAZNAS Irfan Syauqi Beik mengatakan program tersebut untuk mendorong pendapatan para mustahik melalui saluran daring di tengah pandemi COVID-19.
Baca juga: Jakarta Muharram Virtual Festival santuni anak yatim dan dhuafa
"Pandemi COVID-19 berdampak pada hampir seluruh sektor penggerak roda kehidupan dan mustahik merupakan salah satu yang paling rentan. Untuk itu, BAZNAS mendorong para peternak untuk mulai secara mandiri mengembangkan bisnis mereka secara berjamaah, melalui kelompok yang ada," kata dia.
Ia berharap fase baru dalam usaha para mustahik peternak binaan BAZNAS dapat mengembangkan usaha para mustahik sehingga dapat meningkatkan taraf hidupnya.
Baca juga: Baznas Bazis bagikan 260 kupon santunan di Kepulauan Seribu
"Akiqah adalah di antara pilihan bisnis yang akan mereka kelola dan kembangkan. Kita doakan agar usaha mereka berjalan dengan baik sehingga mereka dapat berubah menjadi muzaki/pemberi zakat," katanya.
Kepala Lembaga Program Pemberdayaan Peternak Mustahik (LPPM) BAZNAS Ajat Sudarjat mengatakan masyarakat yang ingin melaksanakan akikah kini dimudahkan dengan transaksi secara daring melalui aplikasi Mumu Apps.
Baca juga: 750 warga Jakarta Utara dapat santunan Muharram 1442 H
Hewan ternak, kata dia, dapat dibeli pengguna dari peternak mustahik dengan harga terbaik sehingga memudahkan dan membantu para mustahik untuk memiliki pendapatan tambahan.
Ia mengatakan Balai Ternak BAZNAS telah ada di 11 kota, yaitu Pidie Jaya (Aceh), Lampung Tengah (Lampung), Bekasi dan Garut (Jawa Barat), Magelang dan Rembang (Jawa tengah), Gresik (Jawa Timur), Lombok Barat (NTB) dan Maros (Sulawesi Selatan).
Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2020