Yogyakarta (ANTARA News) - Puncak arus balik libur panjang akhir pekan melalui Bandara Internasional Adisutjipto Yogyakarta, diperkirakan terjadi pada Minggu (28/2), dengan jumlah penumpang yang datang dan berangkat mencapai 11.000 orang.
"Jika dilihat dari rata-rata peningkatan jumlah penumpang yang datang pada awal libur panjang kemarin yang mencapai di atas 5.000 orang, dan penumpang yang berangkat 5.000 orang, maka pada puncak arus balik diperkirakan bisa mencapai di atas 11.000 orang, yakni 5.500 penumpang yang datang dan 5.500 orang yang berangkat," kata Manajer Operasional PT Angkasa Pura I Bandara Adisutjipto Helendra, Sabtu.
Menurut dia, pada hari biasa jumlah penumpang rata-rata per hari mencapai 4.800 orang, baik untuk keberangkatan maupun kedatangan.
"Pada libur panjang akhir pekan, biasanya memang selalu terjadi peningkatan yang signifikan, baik jumlah penumpang yang datang maupun yang berangkat," katanya.
Halendra mengatakan pada puncak arus balik nanti diperkirakan didominasi penumpang tujuan Jakarta, kemudian Denpasar, dan Kalimantan.
"Sedangkan untuk penerbangan internasional, kami perkirakan juga mengalami peningkatan jumlah penumpang, yaitu tujuan Singapura dan Kuala Lumpur, Malaysia sekitar 350 orang per hari, atau meningkat dibanding hari biasa yang rata-rata 300 orang per hari," katanya.
Ia mengatakan meskipun terjadi peningkatan jumlah penumpang pada libur panjang akhir pekan, namun tidak ada maskapai atau perusahaan penerbangan yang menambah penerbangan.
"Adanya peningkatan jumlah penumpang ini masih bisa terlayani dengan penerbangan reguler yang jumlahnya antara 37 hingga 40 penerbangan setiap hari, sehingga tidak ada maskapai yang menambah penerbangan," katanya.
Sedangkan mengenai persediaan tiket untuk berbagai jurusan di masing-masing maskapai, menurut dia diperkirakan masih ada.
"Jika akan membeli tiket, hendaknya di tempat yang resmi, jangan asal beli di sembarang tempat. Sebab, beberapa kali terjadi, membeli tiket di tempat yang tidak jelas, tetapi setelah itu marah-marahnya di bandara," katanya.
(U.V001/R009)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010