Kebetulan Pak Fahri kan jadi "news maker". Jadi saya kira wajar

Mataram (ANTARA) - Ketua Tim Pemenangan Pemilu Wilayah Partai Keadilan Sosial (PKS) Nusa Tenggara Barat (NTB) H Zulkieflimansyah menilai kehadiran Fahri Hamzah pada sejumlah arena pilkada, termasuk di NTB tak lebih hanya sebagai 'news maker' karena sosok mantan Wakil Ketua DPR RI itu juga saat ini dalam posisi menganggur setelah tak lagi menjadi anggota DPR.

"Kebetulan Pak Fahri kan jadi "news maker". Jadi saya kira wajar," ujar Zulkieflimansyah, di Mataram, Rabu.

Zulkieflimansyah sendiri mengaku tidak mengkhawatirkan pergerakan Fahri Hamzah dalam Pilkada Serentak 2020, khususnya di Sumbawa. Bahkan secara tegas, ia juga menepis maraknya kabar seperti di media sosial bahwa dirinya kerap menemui Waketum Partai Gelora itu, terkait Pilkada Sumbawa.

"Nggak, nggak ah, saya gak ketemu," ujarnya pula.

Doktor Zul yang tak lain adalah Gubernur NTB itu menilai wajar dan sah-sah saja. Terlebih isu yang digulirkan di media sosial tentang persaingan dirinya dengan mantan Wakil Ketua DPR RI itu.

Meski demikian, orang nomor satu di NTB itu menegaskan bahwa dirinya dan FH adalah sahabat sejak lama, bahkan semasa kecil.

Zulkieflimansyah sendiri mengaku hingga saat ini belum dapat menemui sahabatnya tersebut, lantaran agenda kerjanya begitu padat.

"Belum sempat ketemu lagi, tapi mungkin akan ketemu lagi lah," kata doktor Zul sapaan akrabnya.

Saat disinggung Fahri Hamzah begitu totalitas untuk Pilkada Kabupaten Sumbawa, doktor Zul menanggapi santai sambil tersenyum. Menurut dia, pergerakan FH di Sumbawa dinilainya wajar.

"Ya mungkin karena nggak ada pekerjaan dia sekarang. Jadi lebih punya banyak waktu luang," ujar Gubernur NTB itu.

"Tapi orang itu punya nostalgia. Dan saya yakin mungkin juga Pak Fahri kan punya kepentingan membesarkan partainya yang baru. Saya kira sah-sah saja dalam berdemokrasi," ujarnya pula.
Baca juga: Fahri Hamzah: Gelora dukung Nasrul Abit-Indra Catri pada Pilgub Sumbar


Khusus di Pilkada Sumbawa, berkaitan dengan digembar-gemborkan bahwa di Pilkada 2020 ini adalah pertarungan PKS dan Partai Gelora.

Doktor Zul pun menegaskan bahwa tidak ada hal yang seperti itu. Bahkan, ia mengatakan bahwa Partai Gelora masih terlalu muda dibandingkan dengan PKS.

"Gelora itu kecil," katanya lagi.

Meski terbilang sebagai Ketua Tim TPPW PKS NTB, doktor Zul juga menyatakan tidak terlalu terfokus menjadi juru kampanye pada Pilkada Serentak 2020 di NTB ini.

"Begini-begini ajalah," katanya.
Baca juga: Fahri: Keberagaman jadi format Indonesia mempersatukan dunia
Baca juga: Usai terima bintang, Fahri Hamzah sebut saatnya pelihara persatuan

Pewarta: Nur Imansyah
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2020