London (ANTARA News/AFP) - Perang di Afghanistan akan berakhir tahun depan dan tentara Inggris akan ditargetkan keluar dalam tempo lima tahun, kata Jenderal Sir David Richards, pimpinan militer Inggris, kepada Daily Telegraph edisi Sabtu.

Ia mengemukakan, pasukan koalisi telah mencapai titik balik dalam perang melawan Taliban. Dia berterima kasih kepada serangan besar pasukan sekutu terhadap satu daerah yang dikuasai gerilyawan di Afghanistan selatan.

Dia mengatakan, saat ini 10.000 tentara Inggris yang ada di Afghanistan akan dikurangi segera memasuki tahun depan. Sebagian besar akan ditarik dalam tempo lima tahun mendatang.

"Kami perkirakan konflik militer akan berakhir pada 2011. Peran tempur akan mulai menurun pada 2011, namun kami masih akan melakukan pelatihan militer dan mendukung peran-peran lainnya selama lima tahun, dan kami masih akan dalam peran pendukung selama beberapa tahun ke depan," katanya kepada surat kabar itu.

Baru tujuh bulan yang lalu, Richards memperingatkan bahwa Inggris akan terlibat di Afghanistan untuk selama 40 tahun.

Dia mengatakan, ia melihat beberapa tanda-tanda sangat optimistis dari Operasi Mushtarak (Kebersamaan), yang dilakukan oleh Amerika Serikat, Inggris, Kanada dan tentara NATO lain bersama pasukan Afghanistan.

Operasi Mushtarak betujuan untuk mengembalikan kota Marjah kepada kekuasaan pemerintah.

Taliban mundur akibat serangan tersebut, katanya.

"Setahun lalu mereka merasa bahwa mereka menguasai kami. Tapi kini kami membalas serangan mereka.

"Mereka berada tekanan bertubi-tubi, dan mereka sekarang mempunyai beberapa gagasan serius mengenai perang selanjutnya. Taliban kini mulai mengakui bahwa mereka bisa kalah dalam perang ini, yang tidak mereka bayangkan setahun lalu," ujarnya.

Sekitar 266 petugas Inggris telah tewas sejak konflik dimulai pada 2001, termasuk tiga yang meninggal beberapa hari lalu.

Seorang komandan militer AS Sabtu mengatakan, bahwa operasi-operasi tempur dalam Operasi Mushtarak telah dihentikan. Namun seorang pejabat AS mengatakan, operasi tersebut adalah permulaan dari serangan yang lebih besar, yang direncanakan di kubu pertahanan Taliban di Kandahar.
(Uu.H-AK/A023/P003)

Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010