Bogota (ANTARA News/AFP/Reuters) - Mahkamah Konstitusi Kolombia, Jumat, menolak upaya Presiden Alvaro Uribe untuk memperoleh masa jabatan ketiga berturut-turur, demikian laporan Radio Caracol, yang mengutip keterangan beberapa sumber pengadilan.
Uribe, sekutu terdekat Washington di Amerika Selatan, pertama kali terpilih pada 2002 dan dengan mudah terpilih lagi pada 2006, setelah Kongres --yang bersimpatik-- mengubah undang-undang dasar sehingga memungkinkan dia mencalonkan diri untuk kedua kali.
Namun undang-undang dasar negeri itu hanya mengizinkan satu pemilihan kembali. Jadi untuk mencalonkan diri untuk masa jabatan ketiga, Uribe harus memperoleh perubahan undang-undang dasar lagi.
Mahkamah Tinggi melakukan pemungutan suara dengan hasil 7:2, kata Radio Caracol. Pengadilan tersebut menolak pelaksanaan referendum oleh Kongres yang meminta pemilih mengubah undang-undang dasar guna memungkinkan presiden memperoleh masa jabatan ketiga.
Uribe (57) mendapat pujian atas keberhasilan program hukum dan ketenangan dan memiliki angka dukungan hampir 70 persen. Lebih dari 80 persen warga Kolombia dalam referendum Desember mengatakan bahwa mereka pasti mendukung Uribe seandainya ia dapat maju untuk memperebutkan masa jabatan ketiga.
Babak pertama pemungutan suara dalam pemilihan presiden Kolombia dijadwalkan berlangsung pada 30 Mei, dan belum ada calon yang jelas.
Uribe, mantan jaksa dan pendukung kebijakan pasa bebas, terkenal terutama berkat aksinya yang didukung AS melawan gerilyawan Angkatan Bersenjata Revolusioner Kolombia (FARC) dan karena membantu membawa negeri itu ke kondisi ekonomi terbaik dalam 30 tahun.
FARC, organisasi pemberontak terbesar dan paling tua di Amerika Latin, telah memerangi pemerintah Kolombia selama empat dasawarsa.
Para penentang Uribe mengatakan keberhasilan militer telah disertai oleh kenaikan pelanggaran hak asasi manusia dan strategi ekonomi presiden tersebut hanya menguntungkan pengusaha besar.
Mahkamah Konstitusi Kolombia, Jumat, melakukan proses terakhir mengenai apakah akan memberi Uribe kesempatan untuk mencalonkan diri lagi. Dua media setempat telah melaporkan para hakim diduga menolak upaya Uribe itu.
Kesembilan hakim mahkamah tersebut memiliki pendapat pribadi mengenai apakah akan menyetujui referendum guna menanyakan rakyat Kolombia apakah mereka ingin mengubah undang-undang dasar sehingga Uribe dapat mencalonkan diri untuk masa jabatan ketiga dalam pemilihan presiden 30 Mei.
Di tengah spekulasi sepanjang hari itu mengenai sidang tertutup, radio Caracol, dengan mengutip beberapa sumber kehakiman, melaporkan pengadilan sembilan anggota tersebut siap memutuskan kasus referendum itu dengan suara tujuh berbanding dua.
Surat kabar El Espectador melaporkan keputusan tersebut tampaknya 6:3, menentang referendum.(*)
Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010