Beirut (ANTARA News) - Militer Libanon telah menangkap enam orang lagi karena dicurigai melakukan kegiatan mata-mata untuk Israel, kata sumber keamanan seperti dikutip Reuters. Jumat.
Ia mengatakan para tersangka itu, yang ditangkap dalam empat serangan terpisah pekan ini, ditanyai mengenai pemberian informasi pada Israel tentang para anggota Hizbullah dan gerakan mereka.
Ia mengungkapkan beberapa dari para tersangka itu didapati memiliki alat komunikasi yang canggih.
Pada Rabu lalu, penuntut militer Libanon telah mendakwa tiga warga Libanon karena melakukan kegiatan mata-mata untuk Israel sebagai bagian dari penyelidikan spionase yang berlangsung hampir satu tahun yang mana sedikitnya 17 tersangka telah ditahan.
Israel belum berkomentar mengenai penangkapan-penangkapan itu.
Hizbullah, yang didukung oleh Iran dan Suriah, telah minta hukuman mati bagi semua tersangka yang dihukum karena melakukan kegiatan mata-mata untuk Israel. Hizbulah dan Israel berperang 34 hari pada 2006.
Gelombang penangkapan itu dimulai pada April 2009 dengan penahanan seorang bekas brigadir jenderal direktorat keamanan umum.
Beberapa pejabat senior keamanan Libanon menyatakan penangkapan-penangkapan itu telah menimbulkan pukulan besar pada jaringan mata-mata Israel di Libanon dan bahwa banyak dari para tersangka itu telah memainkan peran penting dalam mengidentifikasi sasaran-sasaran Hizbullah yang dibom dalam perang 2006.
Sejumlah tersangka lainnya didakwa karena mengawasi para pejabat senior Hizbullah dan sedikitnya satu orang diduga memainkan peran dalam pembunuhan 2004 atas seorang komandan kelompok itu.
Pengadilan Libanon telah menjatuhkan hukuman yang secara luas dianggap sebagai hukuman ringan terhadap warganegaranya yang telah bekerja dengan pendudukan Israel dan milisi lokalnya setelah pasukan Israel mengakhiri 22 tahun pendudukan atas Libanon selatan yang sebagian besar penduduknya Muslim Syiah Mei 2000.(*)
Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010