"Saya minta agar isu teroris yang telah mengganggu situasi di Aceh itu harus segera diungkap dan polisi tentunya harus bekerja keras," katanya di Banda Aceh, Jumat.
Hal itu disampaikan Farhan Hamid setelah ia mendatangi Markas Polda Aceh di kawasan Jeulingke, Kota Banda Aceh.
Ia mengaku rencananya hendak melihat dan bertemu dengan sejumlah orang yang telah ditangkap aparat kepolisian dan kini dalam tahanan di Mapolda Aceh.
"Aparat kepolisian Polda Aceh minta saya jangan dulu ketemu dengan tahanan tersebut. Saya memahami kondisi itu, mereka telah bekerja susah payah dilapangan," katanya menambahkan.
Sebelumnya, Farhan Hamid juga menyatakan pihaknya berencana mendatangi lokasi yang disebut-sebut dijadikan kamp pelatihan kelompok bersenjata yang diduga terkait jaringan teroris di pedalaman kawasan Jantho, Aceh Besar.
"Tapi setelah saya bertemu dan berdialog dengan Kapolres Aceh Besar, AKBP Agus Susanto yang menyatakan bahwa lokasinya cukup jauh dan kondisi medannya berat, maka kami urungkan niat ke lokasi," katanya menjelaskan.
Sumber kepolisian menyebutkan telah mengamankan lima orang sebagai tersangka yang diduga terkait dengan sebuah jaringan selama lima hari operasi di kawasan Aceh Besar, sejak Senin (22/2).
Selain lima tersangka, aparat kepolisian telah menyita sepucuk senjata api laras panjang jenis M16, belasan butir amunisi dan seragam militer serta sejumlah buku terkait dengan jaringan terorisme.
Kelima tersangka dan barang bukti dari operasi kepolisian tersebut kini ditahan serta diamankan di Mapolda Aceh. Aparat kepolisian masih melakukan pengejaran terhadap kelompok yang diperkirakan berjumlah sekitar 50 orang itu.
(U/A042/R009)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010