London (ANTARA) - Saham-saham Inggris ditutup merosot pada perdagangan Selasa (29/9/2020), menghentikan keuntungan selama dua hari berturut-turut, dengan indeks acuan FTSE 100 di Bursa Efek London berkurang 0,51 persen atau 30,43 poin, menjadi menetap di 5.897,50 poin.
Indeks FTSE 100 menguat 1,46 persen atau 85,26 poin menjadi 5.927,93 poin pada Senin (28/9/2020), memperpanjang kenaikan 0,34 persen atau 19,89 poin menjadi 5.842,67 poin pada Jumat (25/9/2020), setelah jatuh 1,30 persen atau 76,48 poin menjadi 5.822,78 poin pada Kamis (24/9/2020).
Rolls-Royce Holdings, perusahaan teknik multinasional yang merancang, memproduksi, dan mendistribusikan sistem tenaga untuk penerbangan dan industri lainnya, mengalami kerugian terbesar (top loser) di antara saham-saham unggulan atau blue chips, dengan harga sahamnya jatuh 5,93 persen.
Disusul oleh saham perusahaan properti komersial British Land yang kehilangan 4,22 persen, serta perusahaan induk maskapai penerbangan multinasional Inggris-Spanyol International Consolidated Airlines Group turun 3,60 persen.
Di sisi lain, Ferguson, perusahaan distributor produk pipa dan pemanas multinasional Inggris, melonjak 6,01 persen, menjadi pencetak keuntungan tertinggi (top gainer) dari saham-saham unggulan.
Diikuti oleh saham B&M European Value Retail, perusahaan pengecer diskon barang dagangan umum, mulai dari produk elektronik hingga peralatan rumah tangga, yang terangkat 4,04 persen, serta kelompok perusahaan taruhan olahraga dan perjudian multinasional GVC Holdings meningkat 3,96 persen.
Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2020