Seoul (ANTARA News/AFP) - Amerika Serikat bersedia memulai perundingan dengan Korea Utara untuk menyusun perjanjian perdamaian resmi, namun Pyongyang harus lebih dulu kembali ke perundingan perlucutan nuklir enam negara, kata seorang utusan AS Jumat.
Stephen Bosworth mengatakan hal itu dengan para wartawan sebelum meninggalkan Korea Selatan untuk Jepang, sebagai persinggahan terakhir atas misinya untuk menghidupkan kembali perundingan enam negara.
Korea Utara telah mengajukan dua syarat sebelum kembali ke perundingan yang ditinggalkan April lalu, sebulan sebelum melakukan uji coba senjata nuklirnya yang kedua.
Korea Utara menyerukan agar sanksi-sanksi Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) dicabut dan menghendaki komitmen AS untuk melakukan perundingan pakta perdamaian formal, untuk menggantikan gencatan senjata yang mengakhiri perang di Semenanjung Korea pada 1950-1953.
Bosworth, utusan khusus AS untuk Korea Utara itu mengatakan, prioritas negaranya adalah perundingan perlucutan senjata nuklir enam negara dilanjutkan.
Namun dia mengatakan, pihaknya juga memandang penting dimulainya pembicaraan mengenai perjanjian perdamaian, pembentukan hubungan diplomatik dan bantuan ekonomi serta energi kepada Korea Utara.
"Kami berencana untuk melakukan itu secara wajar jika kami telah kembali ke proses perundingan enam negara, dan kami telah mulai membuat kemajuan penting, sekali lagi, dalam hal perlucutan nuklir," kata kantor berita Korea Selatan, Yonhap, yang mengutip pernyataannya.
Upaya-upaya diplomatik dimulai kembali untuk membahas perundingan yang macet.
Namun sejauh ini belum ada tanda-tanda bahwa Korea Utara bersedia untuk mencabut syarat-syarat yang diajukan untuk kembali ke perundingan, yang melibatkan kedua Korea, AS, China, Rusia dan Jepang.
Seoul, Washington dan Tokyo mengatakan, Korea Utara harus kembali ke meja perundingan, serta membuat kemajuan ke arah denuklirisasi sebelum masalah-masalah lainnya dibahas.
Bosworth, yang berkunjung ke Pyongyang Desember lalu, mengatakan, AS tidak akan menentang kontak dua-arah lebih lanjut jika pihaknya percaya, bahwa cara ini bisa mempercepat pelanjutan kembali dialog nuklir multilateral itu.
Pejabat AS, yang melakukan pembicaraan dengan China sebagai tuan rumah perundingan pada awal pekan ini, mengatakan, perundingan enam negara akan dilanjutkan.
"Namun untuk itu tidak mungkin berspekulasi mengenai kapan perundingan dilakukan, kami berharap itu dilakukan dalam waktu dekat," katanya.
(Uu.SYS/C/H-AK/S026)
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010