Bantaeng (ANTARA News) - Wilayah bagian selatan Sulawesi Selatan mengalami pertunbuhan pesat dalam kurun waku setahun terakhir, kata Pimpinan Bank Indonesia (BI) Makassar Lambo Antonius Siahaan saatbertemu Bupati Bantaeng HM Nurdin Abdullah diBantaeng, Jumat.

Pertubuhan ekonomi di wilayah meliputi Bantaeng, Bulukumba, Jeneponto dan Selayar itu mencapai 143,50 persen, kata Lambo.

Pemimpin BI Makassar itu menyebutkan, pertumbuhan pesat wilayah selatan Sulsel terutama sejak Nurdin Abdullah memimpin Bantaeng.

Sejumlah investasi sudah hadir dalam setahun terakhir, termasuk investasi pengolahan ikan milik PT Global Seafood International Indonesia (GSII), industri pengisian tabung gas 3 kg, pembangunan hotel dan sejumlah investasi lainnya yang siap bergerak.

Selain wilayah selatan Sulsel, pertumbuhan cukup signifikan juga terjadi di Maluku pasca kerusuhan. "Sejak Maluku aman, daerah itu mencatat LDR (loan to deposit ratio) 15 persen," urainya.

Menurut Lambo, pergerakan sektor riil sangat tergantung pada sektor keamanan serta daya serap kegiatan usaha pada suatu daerah. Di Sulsel, laju inflasi juga relatif aman, stabil dan terkendali.

Tentang dana pihak ketiga (DPK) yang dihimpun perbankan, Pemimpin BI Makassar itu mengatakan, mengalami pertumbuhan Rp33,6 triliun.

Dari jumlah itu Perbankan menyalurkan kredit sebesar Rp36,4 triliun. Bahkan kredit untuk Usaha Menengah Kecil dan Makro (UMKM) tumbuh 20,96 persen, sedangkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) mencapai Rp955,8 miliar (tumbuh 44,1 persen) dengan jumlah debitur 119 ribu.

Total aset perbankan di wilayah bagian selatan Sulsel juga mengalami peningkatan menjadi Rp2,6 triliun dengan jumlah kredit yang tersalur mencapai Rp2,5 triliun, demikian Lambo.(*)
KR-RY/F003/AR09

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010