Magelang (ANTARA) - Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito mengemukakan komunikasi yang efektif dilakukan orang tua kepada anak dan guru di sekolahnya harus dikembangkan untuk mendukung kegiatan belajar mengajar secara daring yang optimal di tengah pandemi COVID-19.

"Bagaimana berkomunikasi efektif dengan anak dan guru agar pembelajaran online (daring) berjalan optimal," katanya saat menyampaikan sambutan kegiatan webinar dalam rangkaian peringatan HUT Ke-75 Persit Kartika Chandra Kirana di Gedung Lily Rochli, kompleks Akademi Militer di Magelang, Selasa.

Ia mengakui bahwa KBM daring di tengah pandemi COVID-19 memiliki tantangan yang berbeda dengan pembelajaran tatap muka sehingga orang tua dan guru perlu melakukan adaptasi.

Adaptasi itu, ujar dia, sebagai hal penting karena pembelajaran jarak jauh memiliki tantangan tersendiri. Adaptasi termasuk menyangkut pemahaman terhadap pelajaran sekolah, kendala teknis, serta kondisi mental orang tua dan anak.

Baca juga: KPAI: Peserta didik dan orang tua minta kuota umum diperbesar

Baca juga: Kemenag gandeng lima operator dukung PJJ siswa madrasah

Orang tua, katanya, juga harus membagi waktu antara mengurus rumah dan tanggung jawab pada pekerjaan, ditambah tanggung jawab sebagai perpanjangan tangan guru yang memastikan anak-anak dapat mengikuti pelajaran.

Terkait dengan situasi seperti itu, katanya, orang tua barangkali akan kewalahan, sehingga penting bagi mereka untuk segera beradaptasi.

"Namun, yang paling penting adalah memiliki bekal know how, yakni how to manage time, bagaimana mengelola waktu. How to manage emotion, bagaimana mengelola emosi dan how to communicate, bagaimana berkomunikasi efektif dengan anak dan guru agar pembelajaran online berjalan optimal," katanya dalam keterangan tertulis Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Pemkot Magelang.

Pada kesempatan itu, Sigit menyambut gembira webinar yang diinisiasi oleh Persit Kartika Chandra Kirana Cabang B.S. Akmil, yang ditujukan bagi anggota persit dan umum. Forum itu dinilai positif bagi orang tua sebagai bekal untuk menjalankan "tugas tambahan" menjadi guru bagi anak-anak.

Selagi pemerintah dan garda terdepan penanggulangan pandemi COVID-19 berikhtiar, ia meminta orang tua turut berjuang mencerdaskan kehidupan bangsa dari rumah.

"Seperti sebuah kutipan, 'Setiap tempat adalah sekolah, setiap orang tua adalah guru, setiap buku adalah ilmu', mari kita petik hikmah dari ujian ini, dan kita gunakan cara pandang yang positif, sehingga dalam periode ini orang tua dapat memunculkan hal terbaik dari diri mereka. Anak-anak mendapatkan manfaat meskipun sekolah dari rumah," katanya.

Pada kegiatan tersebut, hadir antara lain Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Cabang B.S. Akmil Desi Totok Imam Santoso, Kepala SMA Taruna Nusantara Mayjen TNI (Purn) Tono Suratman, Komisioner KPAI Putu Devina, dan Direktur RSJ Magelang dr. Eniati.

Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Cabang B.S. Akmil Desi Totok Imam Santoso menyampaikan pentingnya webinar itu untuk menyikapi pandemi virus yang mengharuskan kegiatan belajar mengajar secara jarak jauh.

Dia menjelaskan tentang peranan penting orang tua dalam pembelajaran anak-anaknya.

"Tak dimungkiri, kondisi ini menimbulkan beberapa perubahan, beban orang tua makin bertambah, penyesuaian waktu dan sebagainya. Kita tidak tahu kapan pandemi ini berakhir, yang kita tahu bahwa anak-anak kita tetap harus belajar dan berkembang dengan baik, beradaptasi dengan kondisi yang terjadi. Berkembang tidak hanya dengan nilai di sekolah, tapi juga dengan memberi contoh karakter yang baik kepada anak-anak kita," katanya.*

Baca juga: Pelajar pedalaman Papua tidak menikmat internet gratis

Baca juga: KPAI dorong Kemendikbud tambah kuota umum untuk PJJ siswa dan guru

Pewarta: M. Hari Atmoko
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020