Washington (ANTARA News/AFP) - Komandan pasukan pimpinan-NATO di Afghanistan telah memerintahkan tentara untuk membatasi serangan pada waktu malam guna menghindari warga sipil menjauhkan diri, beberapa pejabat pertahanan AS mengatakan Rabu.
Petunjuk rahasia itu telah dikeluarkan bulan lalu oleh Jenderal Stanley McChrystal, yang menekankan perlunya bagi tentara koalisi untuk memperoleh dukungan rakyat Afghanistan dan mencegah korban warga sipil, kata beberapa pejabat kepada AFP.
"Penting bahwa kita tidak membuat musuh baru sementara kita menangkap musuh lama," kata seorang pejabat pertahanan, yang berbicara tanpa menyebut nama.
Petunjuk itu pertama dilaporkan oleh televisi CNN.
Perintah itu menyarankan tentara koalisi untuk mengandalkan tentara Afghanistan ketika mungkin harus mengetuk pintu rumah warga Afghanistan dan mengambil pimpinan tempat pasukan menjadi penting, kata pejabat pertahanan lainnya.
Pasukan pimpinan-NATO, yang memanfaatkan peralatan penglihatan waktu malam, sering melakukan operasi pada senjakala karena serangan itu dapat memberikan elemen mengejutkan pada gerilyawan, menurut beberapa pejabat.
Tapi serangan malam, dengan tentara koalisi masuk rumah-rumah pribadi, dapat memicu ketegangan dengan warga sipil dalam budaya yang sering menjaga wanita dari pandangan umum.
Sebuah laporan yang dikeluarkan Selasa mengatakan serangan malam oleh pasukan pimpinan-NATO telah membuat kemarahan meluas, sering berdasar informasi yang buruk dan dapat menimbulkan penahahan warga sipil yang tak bersalah.
Laporan oleh Institut Masyarakat Terbuka yang bermarkas di New York dan sebuah organisasi LSM Afghanistan, Liaison Office, mengatakan serangan itu menjauhkan masyarakat Afghanistan dan memberi citra negatif pada pasukan internasional di negara itu.
Laporan itu berdasarkan pada riset di provinsi Paktia dan Khost di Afghanistan timur, kata kelompok tersebut.
Langkah untuk membatasi serangan malam itu dikeluarkan di tengah upaya oleh McChrystal untuk mengurangi korban warga sipil dari tentara internasional setelah tiga serangan pemboman keliru sasaran dalam sepekan.
Komandan itu merekam permintaan maaf terbuka pada rakyat Afghanistan pekan ini setelah serangan udara NATO menewaskan 27 warga sipil.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010