Saya berterima kasih kepada bapak dapat bantuan ini
Jakarta (ANTARA) - Seorang penjual odading (kue bantal) bersyukur mendapat bantuan modal kerja sebesar Rp2,4 juta dari Presiden Joko Widodo.
"Yang saya hormati bapak presiden bapak menteri saya Aman Nurmansyah, saya jualan cakwe odading," kata Aman di halaman Istana Kepresidenan Bogor, Selasa.
Aman menyampaikan hal tersebut dalam acara Pemberian Bantuan Modal Kerja (BMK) sebesar Rp2,4 juta dari Presiden Jokowi kepada 60 pengusaha mikro dan kecil.
"Odading?" tanya Presiden.
"Iya di jalan Lodaya di deket Padjajaran, sebelumnya saya udah banyak usaha, jatuh bangun, jatuh bangun," tambah Aman.
"Biasa saya juga mengalami," sambut Presiden.
"Alhamdulilah saya tetap lanjut Pak, yang penting kita bisa bertahan untuk sehari-hari," ungkap Aman.
"Itu yang penting, omzet berapa sih?" tanya Presiden.
"Bener kata bapak tadi sebelum pandemi (omzet) Rp500 ribu, Rp600 ribu tapi sekarang setelah pandemi ya agak menurun paling dapat Rp250 ribu, Rp200 ribu, syukur alhamdulilah, disyukuri kita masih berjalan," cerita aman.
"Usaha besar, menengah saja banyak yang tutup, restoran yang tutup banyak, disyukuri masih ada keuntungan masih ada omset disyukuri," kata Presiden.
"Saya berterima kasih kepada bapak dapat bantuan ini, setidaknya kita bisa nambah lagi untuk berjalan ke depannya Pak," tambah Aman.
"Nanti nunggu situasi normal seperti apa, usaha bisa dikembalikan ke kondisi normal lagi, tapi saya lihat insya Allah awal tahun depan berjalan normal. Sekarang juga pelan-pelan mulai naik tapi memang belum kembali pada posisi normal seperti dulu, Betul ya pak?" ungkap Presiden.
"Betul Pak, pas awal pandemi kita rasakan banget kejatuhannya tapi alhamdulilah berangsur sekarang agak naik, adalah istilahnya buat makan," jawab Aman.
"Tapi hati-hati dijaga waktu jualan pakai masker!" tegas Presiden.
"Kita selalu pakai masker, cuci tangan," jawab Aman.
"Apalagi yang jualan makanan, cuci tangan, hati-hati betul, berjualan juga menyampaikan dagangannya jaga jarak, kalau bisa jangan sampai bersetuhan. Itu penting banget karena kalau ndak, aduh ini namanya pandemi," kata Presiden.
"Alhamdulilah kita selalu diingatin konsumen selalu pakai masker, saya juga salah satu orang yang taat pakai masker walau agak 'engap' Pak," ungkap Aman.
"Ya semua orang maunya kembali ke normal gak pakai masker," jawab Presiden.
"Kita ingin banget kembali ke normal Pak," kata Aman.
"Makasih Pak Aman, makasih. yang dagang di rumah siapa ya? ya ibu, jualannya apa?" tanya Presiden beralih ke pedagang lain.
"Assalamulaikum, saya jualan di rumahan, jualan siomai, kalau di rumah kan yang beli anak-anak kecil Pak, kadang Rp2000 kadang Rp1000, tidak seperti (jualan) yang di jalan itu, tergantung kan 1 siomai Rp1000, tergantung pembelinya dia minta berapa kita layani," jawab Tuti, pedagang tersebut.
"Separuh boleh? Sehari omzet berapa?" tanya Presiden.
"Pertama 1 panci Rp200 ribu apalagi kalau baru-baru kan orang penasaran, tapi ketika sudah tahu semua, orang bosan ya menurun, apalagi kondisi sekarang dapat Rp50 ribu saja sudah alhamdulilah," jawab Tuti.
"Hanya siomai saja tidak ada yang lain?" tanya Presiden.
"Angin-anginan Pak, kadang seblak, kadang minuman biasa untuk pelengkapnya, modalnya kalau (jualan) banyak Rp200 ribu," jawab Tuti.
"Rp2,4 juta kebanyakan dong?" tanya Presiden.
"Kan panjang Pak," sergah Tuti.
"Jadi yang paling penting bantuan modal kerja yang kita berikan benar-benar digunakan untuk hal produktif oleh bapak ibu," kata Presiden.
Berdasarkan data, Bantuan Presiden (Banpres) Produktif untuk Modal Kerja telah tersalurkan Rp14,183 triliun untuk diterima kepada 5,9 juta penerima manfaat yaitu UMKM.
Baca juga: Presiden Jokowi berikan bantuan modal kerja kepada 60 pengusaha kecil
Baca juga: Beri bantuan modal kerja pedagang, Jokowi: Kita semua harus bertahan
Baca juga: Presiden Jokowi: Usaha mikro jangan sampai tutup
Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Satyagraha
Copyright © ANTARA 2020