New York (ANTARA News) - Harga minyak melompat lebih tinggi pada Rabu, dipicu oleh melemahnya dolar dan beberapa elemen bullis (bergairah) dalam laporan mingguan persediaan minyak pemerintah AS.
Seperti dilaporkan AFP, kontrak berjangka utama New York, minyak mentah light sweet untuk pengiriman April, naik 1,14 dolar menjadi ditutup pada 80 dolar per barel. Aksi hampir menyeka keluar penurunan Selasa setelah lima sesi berturut-turut naik.
Di London, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman April naik 84 sen menjadi menetap di 78,09 dolar per barel.
Pasar New York naik bersama-sama dengan saham Wall Street setelah komentar ketua Federal Reserve Ben Bernanke membantu melemahkan dolar, membuat minyak yang dihargakan dalam dolar lebih murah untuk pembeli yang menggunakan mata uang kuat.
Bernanke, dalam laporan setengah tahunan kepada Kongres, memberi isyarat bank sentral AS perlu menjaga rentang tingkat suku bunga utama dana federal mendekati nol untuk jangka waktu yang panjang karena rapuhnya pemulihan dari resesi.
Ketua Fed kepada Komite Jasa Keuangan DPR AS menyatakan bahwa ia melihat angka pengangguran tinggi yang membandel, yang akan memerlukan Fed untuk mempertahankan kebijakan stimulus moneter.
Pasar juga menemukan alasan untuk membeli di tengah laporan mingguan persediaan minyak Departemen Energi AS yang bervariasi.
"Data mingguan AS yang dirilis memperlihatkan beberapa indikasi sedikit peningkatan permintaan, meskipun secara keseluruhan persediaan masih tetap tinggi," kata Paul Horsnell dari Barclays Capital.
DoE mengatakan cadangan minyak mentah melompat tiga juta barel minggu lalu di Amerika Serikat - negara konsumen energi terbesar di dunia - memberikan kesan lemahnya permintaan.
Tapi persediaan bensin secara tak terduga jatuh 900.000, bukan kenaikan 500.000 barel yang diperkirakan pasar, mendukung harga berjangka minyak mentah.
"Jika pantulan permintaan bensin di AS tetap ada, ini mungkin mewakili awal dari periode outperformance untuk bensin lebih dari produk minyak lain karena mil perjalanan kendaraan semakin meningkat baik di Amerika Serikat dan Pasar China," kata Nic Brown dari Natixis.
Pedagang juga melacak peristiwa di Prancis, di mana para pekerja di beberapa kilang mengakhiri pemogokan yang telah mengakibatkan pompa bahan bakar kering, setelah memenangkan konsesi dari raksasa minyak Total dalam sengketa pemangkasan sektor tersebut.
Total adalah perusahaan minyak terbesar keenam di dunia berdasarkan penjualan dan perusahaan terbesar di Prancis berdasarkan kapitalisasi pasar.
Pompa di ratusan SPBU yang sudah kehabisan bahan bakar selama pemogokan beberapa hari lalu hanya karena keluarga menyerbu jalan untuk liburan jangka menengah.
Total membuat perjanjian formal dengan serikat pekerja yang tidak akan menutup atau menjual kilang di Prancis dalam lima tahun - tetapi tidak mencakup menutup pabrik di jantung pemogokan, di Dunkirk, Prancis Utara.
Nasib kilang Dunkirk kilang masih harus diputuskan pada pertemuan komite kerja pada 8 Maret, dan serikat pekerja CGT memperingatkan mereka mungkin mogok lagi pada tanggal tersebut.(A026/A038)
Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010