Perawatan sisa 14 pasien terus dioptimalkan dan diharap segera sembuh dalam waktu dekat
Jakarta (ANTARA) - Anak perusahaan PT Pupuk Indonesia, PT Pupuk Kaltim optimis lingkungan kerja di mana perusahaan beroperasi yakni Bontang, Kalimantan Timur, segera kembali dalam kondisi zero Covid-19 karena tingkat kesembuhan dalam penanganan virus tersebut mencapai 94 persen dalam 1,5 bulan terakhir.
Direktur Utama Pupuk Kaltim Rahmad Pribadi dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa, menyebut persentase kesembuhan didapat dari total pasien terkonfirmasi positif sebanyak 242 pasien di Bontang, di mana per 29 September 2020 sebanyak 228 orang telah selesai isolasi sekaligus selesai menjalani perawatan.
"Perawatan sisa 14 pasien terus dioptimalkan dan diharap segera sembuh dalam waktu dekat," katanya.
Rahmad menuturkan seluruh pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di lingkungan anak usaha BUMN Pupuk Indonesia itu berdasarkan diagnosa Polymerase Chain Reaction (PCR), yang diikuti seluruh karyawan dan keluarga pasca-temuan pertama pada Juli lalu.
Baca juga: Pupuk Kaltim disinfeksi fasilitas publik di Bontang libatkan relawan
Total tes PCR mencapai 7.494 orang terdiri dari tamu perusahaan, karyawan organik dan non-organik beserta keluarga.
"Jumlah pasien positif di lingkungan Pupuk Kaltim terbilang tinggi, karena seluruh karyawan dan keluarga diwajibkan PCR. Ini dilakukan agar potensi meluasnya virus di masyarakat bisa diantisipasi," terangnya.
Rahmad mengapresiasi kinerja seluruh tim yang terlibat, baik Tim Crisis Center Covid-19 Pupuk Kaltim, pemerintah kota, dan masyarakat Bontang, pejuang medis RS Pupuk Kaltim, serta pejuang Covid-19, atas kerja sama optimal dalam penanganan pasien hingga pencegahan penularan virus secara maksimal.
Ia juga mengimbau agar karyawan dan masyarakat senantiasa menerapkan protokol kesehatan dengan baik agar penularan virus bisa dicegah karena Covid-19 dapat ditularkan oleh siapapun, termasuk melalui orang tanpa gejala.
Baca juga: Dirut Pupuk Kaltim pastikan dukungan medis bagi pasien COVID-19
"Kesalahan terbesar adalah merasa tidak membawa virus, sehingga abai protokol kesehatan. Hal itu jangan sampai terjadi, karena disiplin protokol kesehatan menjadi salah satu cara memutus rantai penularan Covid-19," kata Rahmad.
Dokter Perusahaan Pupuk Kaltim dr Zukhrida Ari Fitriani MKK mengatakan jika menilik data awal perusahaan telah melakukan serangkaian tes bagi seluruh karyawan dan keluarga sejak mula pandemi pada April hingga Mei 2020.
Serangkaian tes itu di antaranya Rapid Test Antibody kepada 3.988 orang karyawan beserta keluarga dan pemangku kepentingan di lingkungan Pupuk Kaltim, sebagian di antaranya melalui dua kali tes, dengan total hasil screening mencapai 9.464 sampel. Kemudian dilanjutkan Rapid Test Antigen bagi 6.529 orang dan PCR 7.494 orang.
"Untuk tes antibodi di bulan April hingga Juni 2020, meski awalnya ada yang reaktif, tapi setelah dilakukan PCR hampir seluruhnya negatif Covid-19. Temuan positif pertama kali pada Mei 2020, kemudian temuan kasus kedua pada Juni 2020 dan kasus positif terbanyak selanjutnya ditemukan mulai awal Agustus 2020 setelah mulai diberlakukan pelonggaran untuk persiapan new normal," lanjut Zukhrida.
Baca juga: Tingkatkan penanganan COVID-19, RS Pupuk Kaltim operasikan Lab PCR
Jumlah pasien comorbid adalah 17,3 persen dari total pasien positif, dengan mayoritas berusia di atas 50 tahun yang mengalami hipertensi, diabetes, dan obesitas.
Terhadap seluruh pasien terkonfirmasi positif, Tim Crisis Center Covid-19 Pupuk Kaltim melakukan upaya pencegahan penularan, penanganan pasien, baik perawatan melalui karantina mandiri dan isolasi di rumah isolasi perusahaan dengan kapasitas 398 tempat tidur maupun perawatan di RS Pupuk Kaltim bagi yang bergejala.
Kasus aktif Covid-19 dengan jumlah tertinggi terjadi pada awal September 2020, setelah Tim Crisis Center Covid-19 Pupuk Kaltim dan Tim Gugus Covid-19 Kota Bontang melakukan contact tracing terhadap kasus positif kurang dari 24 jam dan melakukan massive testing dalam rangka aggressive case finding.
Berbagai upaya pencegahan juga telah dilakukan Pupuk Kaltim agar tak terjadi penambahan kasus, di antaranya mewajibkan penerapan protokol kesehatan secara ketat, pembatasan pergerakan, pengaturan jam kerja, medical check up, vaksinasi influenza dan pneumonia bagi seluruh karyawan, sterilisasi lingkungan kantor dan pabrik, serta kendaraan perusahaan minimal satu kali dalam seminggu.
Begitu pula upaya pemberian bantuan peningkatan kapasitas perawatan dan pembangunan Laboratorium Biomolekuler PCR yang saat ini telah beroperasi di RS Pupuk Kaltim, dilakukan dalam rangka mempercepat dan menunjang ketepatan penanganan Covid-19 agar potensi penularan Covid-19 dapat ditekan lebih optimal karena hasil tes PCR diketahui dengan segera.
"Jika ditemukan karyawan yang bergejala Covid-19, dapat diperiksa apakah positif Covid-19 atau hanya penyakit biasa. Jika positif, maka segera dilakukan isolasi dan tracing dalam waktu kurang dari 24 jam untuk mencegah penularan lebih lanjut. Seluruh antisipasi terus dilakukan, agar tidak ada lagi penambahan kasus positif baru," jelas Zukhrida.
Baca juga: Pupuk Kaltim raih penghargaan AREA 2020
Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020