Denpasar (ANTARA News) - Puluhan waria memadati lokasi digelarnya rekonstruksi kasus pembunuhan terhadap seorang bencong Wiwin Ari Sandi (35) di Jalan Bung Tomo Denpasar, Bali, Rabu.
Tampil dengan dandanan menor, mereka ramai-ramai mengumpat dan mencaci maki I Wayan Aryana (29), tersangka pelaku pembunuhan terhadap korban Wiwin, yang rekonstruksi kejadiannya digelar siang itu.
Tim pelaksana rekonstruksi yang dipimpin Kapolsek Denpasar Barat AKP Agus Nugroho, berkali-kali harus mengingatkan agar warga yang hadir menyaksikan jalannya reka ulang kasus pembunuhan Wiwin, dapat berlaku tenang.
"Kami minta hadirin bisa tenang, tidak mengganggu jalannya rekonstruksi yang dilakukan petugas," ujar salah seorang polisi, disambut pekikan, "Wuuuu" oleh para waria yang adalah sahabat korban Wiwin.
Dalam adegan reka ulang tersebut, tersangka yang asal Abiansemal, Kabupaten Badung itu, tampak turun dari sepeda motornya untuk berteduh di pinggir Jalan Bung Tomo Denpasar karena hujan tiba-tiba turun cukup lebat.
Bersamaan dengan itu, Wiwin yang adalah penghuni "kompleks" yang biasa ditempati para bencong di kawasan tersebut, juga turun dari sebuah mobil.
Melihat lenggang-lenggok Wiwin yang cukup memikat, Aryana langsung menegur waria tersebut, sehingga langsung terjalin komunikasi yang cukup akrab.
Tak lama berselang, Wiwin tampak mengajak Aryana untuk mampir ke kamar kosnya yang tidak jauh dari tempat itu.
Di dalam kamar, Wiwin dan Aryana asik menonton televisi, sembari menunggu hujan kembali reda. Setelah hujan reda, Aryana permisi untuk pulang, namun oleh Wiwin malah dicegah sembari meminta bayaran.
Merasa dirinya tidak berbuat mesum, Aryana menolak dimintai bayaran, sehingga terjadi perang mulut antarkeduanya. Puncaknya, Aryana yang melihat ada pisau dapur tergolek di atas meja rias di kamar korban, langsung mengambil benda tajam tersebut dan menusukkannya sebanyak dua kali ke bagian dada Wiwin.
Wiwin dan terkena tikam, sempat berteriak minta tolong, namun bagian telapak tangan Aryana langsung membekam mulut korban yang menyusul rebah ke lantai kamar.
Mengetahui Wiwin sudah tidak berdaya dengan darah yang mengucur deras, Aryana langsung menutupi tubuh korban dengan selimut sembari mencoba kabur dari tempat kejadian.
Sejumlah teman korban yang curiga dengan langkah Aryana yang tergesa-gesa meninggalkan kamar Wiwin sembari tidak memakai sandal, langsung mengejar dan berhasil menangkap pria yang sudah beranak istri itu.
Bersamaan dengan itu, beberapa tetangga korban juga menemukan Wiwin sudah tak lagi bernyawa, sehingga Aryana langsung digelandang dan diserahkan kepada pada pihak Poltabes Denpasar.
Untuk proses penyidikan lebih lanjut, tersangka Aryana kini ditahan di kantor Polsek Denpasar Barat.
(Ant/S026)
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010