Bandung (ANTARA News) - Udara pagi dan embun masih menyelimuti Pengunungan Waringin, ketika Maryati (27) melaksanakan aktivitas keseharianya memetik teh di PT Cakra Perkebunan Teh Dewata, Kampung Dewata, Desa Tenjolaya, Kecamatan Pasir Jambu, Kabupaten Soreang.
Pagi itu ( Selasa, 23/2), sekitar pukul 07.00 WIB cuaca juga sangat mendukung bagi Maryati dan pemetik teh lainnya untuk mulai memetik teh sejak subuh hari.
Namun, dibalik ketenangan alam pegunungan dan perkebunan teh, Maryati tidak menyadari petaka tengah mengintipnya bekerja.
Ketika matahari mulai tinggi, sekitar pukul 08.00 WIB, sejumlah pemetik teh pun kembali keperaduannya, untuk melepas penat usai bekerja dan menyiapkan tenaga kembali.
Sebagian pemetik teh yang lain menimbang teh di pabrik yang letaknya masih berada di dalam lokasi perkebunan teh.
Akan tetapi, tidak demikian dengan Maryati, ia masih melanjutkan pekerjaannya memetik teh.
Suara dentuman keras seperti ledakan bom, diikuti suara gemuruh gerusan tanah Gunung Waringin terdengar oleh Maryati.
Ia pun panik, dan langsung melarikan diri ke dataran lebih tinggi.
"Begitu terdengar suara seperti ledakan, ibu langsung lari ke atas. Dan Astagfirullah, ternyata itu suara longsor. Tumpukan tanah merah menimbun kampung," katanya.
Rasa takut bercampur khawatir menyelimuti Maryati usai kejadian longsor tersebut.
Ia teringat sosok anaknya, Ihsan (5), yang saat terdengar suara ledakan diduga sedang berada di rumah.
"Ibu kehilangan anak, namanya Ihsan. Saat kejadian dia sedang berada di dalam rumah," ujar Maryati.
Kini, Maryati dan ratusan warga lainnya terpaksa mengungsi di sekitar Perkebunan Teh Dewata.
"Ibu berharap, kalaupun memang anak ibu meninggal dunia jenazahnya bisa segera ditemukan dan kalaupun selamat Alhamdulillah sekali ya Allah," ujarnya sambil meneteskan air matanya.
Maryati duduk termenung di tengah tenda darurat yang terbuat dari sebuah terpal plastik berwarna biru.
Longsor yang terjadi sekitar pukul 08.00 WIB di Perbukitan Gunung Waringin, menimbun pemukiman warga di RT02,03,04,05,06, 09 RW11 Kampung Dewata Desa Tenjolaya, Kecamatan Pasir Jambu, Kabupaten Bandung.
Hampir seluruh kawasan perkebunan dan perkantoran setempat tertutup longsoran tanah. (Ant/K004)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010