New Delhi (ANTARA News/Reuters) - Maois India telah menawarkan gencatan senjata 72 hari jika New Delhi menghentikan serangan terhadap mereka, laporan media mengatakan Selasa, tapi pemerintah menyatakan mereka akan menunggu tawaran resmi sebelum menanggapinya.
Komandan militer penting pemberontak, Koteshwar Rao, juga dikenal sebagai Kishenji, membuat tawaran itu melalui pernyataan pada Indian TV dan beberapa kantor surat kabar Senin malam, mengatakan gencatan senjata itu dapat diadakan mulai 25 Februari hingga 7 Maret.
Tapi pemerintah mengatakan "dengan tiadanya pernyataan yang otentik", pemerintah tidak dapat menanggapi dengan segera, menyampaikan keraguan tawawan gencatan senjata Maois itu akan meratakan jalan bagi pembicaran damai untuk mengakhiri beberapa dasawarsa pemberontakan itu.
Menteri dalam Negeri Palaniappan Chidambaran mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pembicaraan bisa mungkin jika pemberontak itu menghentikan kekerasan, tuntutan yang Maois sejauh ini tolak.
"Saya tidak ingin kalau, tidak tapi dan tanpa syarat," kata Chidambaran. "Saat saya menerima pernyataan itu (gencata senjata), saya akan berkonsultasi dengan perdana menteri ... dan menanggapi dengan cepat."
Maois, dilukiskan oleh PM Manmohan Singh sebagai acaman keamanan internal terbesar negara itu, secara tetap menyerang polisi dan menyerang jalur kereta api dan pabrik yang ditujukan untuk melumpuhkan kegiatan ekonomi.
Pemberontak itu melakukan lebih dari 1.000 serangan tahun lalu di daerah pedalaman dan beberapa kota pedesaan yang lebih besar, menewaskan lebih dari 600 orang dan mengganggu gerakan batubara dan boksit di India timur dan tengah yang kaya-mineral.
Tawaran gencatan senjata itu terjadi satu pekan setelah pemberontak membunuh 35 orang dalam serangan di dua negara bagian di India timur, termasuk serangan pada siang hari bolong di sebuah kamp polisi yang menimbulkan badai kritikan atas kemampuan India untuk menangani ancaman.
Pemberontak itu, yang jumlahnya dipercaya antara 22.000 dan 25.000 orang, juga telah mendapat tekanan dari serangan keamanan pamerintah besar-besaran, terkoordinasikan, dan banyak pihak percaya gencatan senjata itu adalah muslihat untuk menyusun diri kembali.
Maois mengatakan mereka berperang untuk hak-hak petani miskin dan buruh tanpa tanah, dan menyalahkan pemerintah federal karena hanya berbuat sedikit untuk kesejahteraan suku-suku miskin.
Mereka menguasai jalan sempit berhutan, daerah kaya mineral yang merentang di 22 dari 28 negara bagian di India. Namun mengaruh mereka sebagian besar tetap terbatas di daerah pedalaman dan kota kecil. (S008/K004)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010