Kami berharap (KLJ) ini bisa mengakselerasi kebutuhan para pelaku UMKM di lingkar Jawa TengahPurwokerto (ANTARA) - PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 5 Purwokerto meluncurkan layanan angkutan barang yang disebut Kargo Lingkar Joglosemarkerto (KLJ) untuk mendukung perkembangan usaha mikro, kecil, dan menengah di wilayah tersebut.
Peluncuran layanan KLJ tersebut ditandai dengan pemuatan perdana sejumlah produk UMKM ke dalam gerbong barang yang dilanjutkan penyiraman air dan pemecahan kendi pada kereta barang yang dirangkaikan dengan KA Joglosemarkerto relasi Solo-Yogyakarta-Purwokerto-Semarang oleh Kepala Bidang UKM Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan UKM (Dinnakerkop UKM) Kabupaten Banyumas Ari Kusyono bersama Kepala PT KAI Daop 5 Purwokerto Agus Setiyono di Stasiun Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Senin.
Baca juga: Ini cara Daop 5 Purwokerto tarik minat masyarakat gunakan kereta api
Saat konferensi pers, Kepala KAI Purwokerto Agus Setiyono mengatakan layanan KLJ merupakan wujud apresiasi kepada para pelaku UMKM.
"Kami berharap ini merupakan start untuk memasarkan produk-produk UMKM di lingkar Jawa Tengah. Oleh sebab itu, namanya Kargo Lingkar Joglosemarkerto. Kami berharap (KLJ) ini bisa mengakselerasi kebutuhan para pelaku UMKM di lingkar Jawa Tengah sehingga ekonomi bisa tumbuh dengan baik," katanya.
Kabid UKM Dinnakerkop UKM Kabupaten Banyumas Ari Kusyono menyampaikan selamat atas peluncuran layanan KLJ yang diharapkan selain menambah laba PT KAI (Persero) juga memiliki misi sosial untuk kemajuan UMKM di Kabupaten Banyumas khususnya yang masih berskala usaha mikro.
"Ini karena memang ada satu kendala besar di pemasaran. Mungkin dengan keringanan biaya akan meningkatkan nilai jual dari produk UMKM. Semoga dengan adanya (layanan LKJ) ini akan memajukan UMKM di Kabupaten Banyumas," katanya.
Dalam kesempatan terpisah, Manajer Humas KAI Daop 5 Purwokerto Supriyanto mengatakan layanan KLJ merupakan hadiah dari PT KAI (Persero) dalam rangka memperingati hari jadinya yang ke-75.
Menurut dia, barang yang diangkut menggunakan jasa Rail Express dengan nama KLJ itu dapat berupa retail, produk UMKM, hasil bumi, dan sebagainya dengan tujuan Semarang.
"Jadi saat ini masih dari arah Solo, Yogyakarta, Kutoarjo, Gombong, Kroya, Purwokerto, Tegal, Pekalongan, sampai dengan Semarang. Nantinya akan kami lakukan penambahan ke arah sebaliknya," jelasnya.
Ia mengatakan kapasitas maksimal layanan KLJ untuk satu kali angkut dalam satu gerbong sebanyak 10 ton.
Menurut dia, untuk sementara dalam satu kali angkut hanya satu gerbong barang karena dirangkaikan dengan KA Joglosemarkerto.
Sementara itu, Manajer Angkutan Barang PT KAI Daop 5 Purwokerto Aries Kusnandar mengatakan biaya angkut barang dalam layanan KLJ dari Purwokerto menuju Semarang hanya sebesar Rp700 per kilogram, sedangkan dari Purwokerto ke Tegal sebesar Rp500 per kilogram.
"Minimal pengiriman seberat 5 kilogram. Semua produk UMKM bisa dikirimkan menggunakan layanan ini. Kalau hewan hidup yang diizinkan sementara ini hanya ikan dalam kemasan, lainnya belum bisa diangkut karena masih dalam kondisi pandemi COVID-19," jelasnya.
Ia mengharapkan layanan KLJ dapat membantu para pelaku UMKM dalam mengirimkan produknya karena biaya yang diterapkan jauh lebih murah jika dibandingkan perusahaan ekspedisi lain.
Terkait dengan volume barang yang diangkut dalam layanan perdana KLJ dari Stasiun Purwokerto, dia mengatakan secara keseluruhan mencapai kisaran 2 ton yang terdiri atas berbagai produk UMKM dan dua unit sepeda motor.
"Tadi ada dari UMKM berupa sapu lidi, batu apung, dan gerabah," katanya.
Baca juga: KAI berikan diskon biaya pengiriman barang dengan "Rail Express"
Baca juga: Anggota DPR dorong pengaktifan kembali jalur rel Purwokerto-Wonosobo
Pewarta: Sumarwoto
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2020