Bandung (ANTARA News) - Korban longsor di Desa Tenjolaya, Kecamatan Pasirjambu, Kabupaten Bandung, sebagian besar merupakan keluarga pekerja perkebunan teh PT Kabepe Chakra yang tinggal di area Afdeling Dewata.
"Semua rumah di sana keluarga pekerja perkebunan teh Dewata, lokasi itu merupakan pusat aktivitas atau kotanya perkebunan Dewata," kata Staf Tramtib Kecamatan Pasirjambu, Kusnadi ketika dihubungi ANTARA, Selasa.
Ia menyebutkan, longsor telah menimbun kawasan tiga RT di RW 18 Desa Tenjolaya, desa yang berada di bawah Gunung Tilu.
"Bukit yang longsor itu adalah Gunung Tilu," kata Kusnadi.
Berdasarkan laporan dari aparat Desa Tenjolaya, kata Kusnadi, selain menimbun sekitar 50 rumah berikut 60 orang warga desa, longsor juga menimbun sebuah gelanggang olah raya (GOR), sebuah kantor perkebunan teh, bangunan koperasi karyawan, serta gedung Puskesmas Pembantu (Pustu) Perkebunan Dewata.
Menurut Kusnadi, lokasi yang terkena longsor tersebut merupakan kawasan teramai di kawasan perkebunan itu. Selain pemukiman, di lokasi itu juga terdapat sebuah Sekolah Dasar (SD).
Kusnadi menyebutkan, untuk mencapai lokasi tersebut membutuhkan waktu sekitar tiga jam dari Ibukota Kecamatan Pasirjambu.
"Kondisi jalannya aspal, namun sudah rusak. Kendaraan yang melintas harus prima karena medannya cukup berat," kata Kusnadi.
Sementara itu hingga Selasa petang, pihak Kecamatan Pasirjambu belum menerima adanya korban yang dibawa ke Puskesmas Pasirjambu, Puskesmas Ciwidey atau Rumah Sakit Umum Daerah Soreang.
"Kami masih menunggu informasi dari lokasi dan Puskesmas, sedangkan para korban sebagian sudah diungsikan ke pabrik teh yang dekat dengan lokasi itu," kata Kusnadi menambahkan.
(Ant/S026)
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010