Kurang dari sebulan setelah tersingkir dari babak pertama US Open, Gauff tampil perkasa di Court Suzanne Lenglen di hadapan segelintir penonton di Paris yang diselimuti cuaca dingin.
Petenis berusia 16 tahun yang menjadi petenis termuda yang masuk undian utama yang penampilan terbaiknya dalam Grand Slam terjadi saat mencapai babak keempat Australia Open tahun ini tersebut akan menghadapi petenis kualifikasi asal Italia Martina Trevisan dalam babak kedua.
Baca juga: Bintang tenis Coco Gauff ikut berdemo serukan keadilan rasial
Baca juga: Azarenka lalui babak pertama meski sempat terkendala cuaca
Gauff mengakui gugup sebelum masuk lapangan namun mengobrol sejenak dengan ayahnya membuat dia membunuh rasa gugup itu.
"Sejujurnya ayah saya bilang sesuatu saat pemanasan," kata dia seperti dikutip Reuters. Senin. "Cita-citanya ingin menjadi pemain NBA dan dia tak berhasil. Dia bilang pada saya, kamu menghidupkan mimpimu, tak semua orang mendapatkan hal itu, jadi bergembiralah di lapangan."
"Itu sungguh mengubah pandangan saya. Saya tadinya benar-benar gugup saat menjalani laga ini. Ucapan itu menenangkan saya. Saya akui ini cuma sebuah pertandingan tenis. Saya akan melakukan sesuatu yang orang harapkan bisa dilakukan. Keluarlah dan nikmatilah."
Gauff sempat kesulitan pada awal set sehingga Konta memimpin 2-0, namun dia balik menyerang sehingga berbalik memimpin 3-2 dan lalu 4-2 berkat servisnya.
Dia memegang servis pada kedudukan match poin 5-2, namun Konta merangsek untuk mengubah kedudukan 5-3. Tetapi petenis Inggris itu tertekan dan tak bisa menggagalkan match point kedua setelah pukulannya digagalkan net.
Baca juga: Venus Williams sudahi musim 2020, kalah di pembukaan French Open
Baca juga: Wawrinka singkirkan Murray di Roland Garros
Pewarta: Jafar M Sidik
Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2020