Tanjungpinang (ANTARA News) - Anggota pemadam kebakaran Kota Tanjungpinang Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) kewalahan memadamkan api yang hampir setiap hari membakar belasan hektare lahan di wilayah itu.
"Kami cukup kewalahan mengatasi kebakaran lahan yang hampir terjadi setiap hari di beberapa titik di Kota Tanjungpinang," kata Kepala Kantor Satpol PP Kota Tanjungpinang, Agustiawarman, Senin (22/2) malam.
Dia mengatakan, dalam sehari petugas pemadam kebakaran Kota Tanjungpinang harus berjibaku memadamkan api yang membakar beberapa lahan yang sebagian besar dekat dengan rumah penduduk.
"Dua bulan terakhir hampir tiap hari ada kebakaran, bahkan dalam sehari bisa mencapai lima titik kebakaran," ujar Agustiawarman.
Menurut dia, dalam dua bulan terakhir tersebut sudah terdapat 40 lebih lokasi kebakaran yang membakar lahan serta hutan lindung yang ada di Kota Tanjungpinang.
"Lahan dan hutan lindung tersebut sudah lebih dari 400 hektare yang terbakar," ujarnya.
Cuaca panas dan angin kencang diduga menjadi penyebab kebakaran yang terjadi di Tanjungpinang, selain adanya indikasi kesengajaan warga yang membakar lahan pada saat cuaca panas.
"Untuk memadamkan api kami juga mengalami kendala karena mobil pemadam tidak bisa masuk ke lahan yang terbakar. Kami terpaksa hanya mengantisipasi kobaran api yang mendekati rumah-rumah warga," ujarnya.
Jumlah mobil pemadam kebakaran yang ada saat ini sebanyak empat unit, menurut dia juga dirasakan masih kurang mengingat lokasi lahan yang terbakar diberbagai tempat dan terkadang dalam waktu yang bersamaan.
"Seperti hari ini, kebakaran lahan terjadi diduga lokasi yang berbeda dan jaraknya cukup jauh, sehingga kami kesulitan untuk mengirim mobil pemadam kebakaran dalam waktu bersamaan ke lokasi yang berbeda," ujarnya.
Dia berharap ada penambahan mobil pemadam kebakaran mengingat banyaknya lahan yang terbakar dan terjadi dalam waktu yang bersamaan.
Kebakaran lahan yang terjadi hari ini di Tanjungpinang dalam waktu yang bersamaan yaitu di daerah Sungai Timun dan Batu 8 Tanjungpinang sekitar pikul 14.00 WIB.
Kebakaran tersebut diperkirakan menghanguskan puluhan hektar, karena dari pantauan ANTARA di daerah Sungai Timun, satu unit mobil pemadam kebakaran baru bisa datang setelah terjadi kebakaran lahan selama satu jam, karena terlebih dahulu harus memadamkan api di daerah Batu 8.
Masyarakat sekitar berusaha memadamkan api yang hampir mendekati rumah warga dengan ranting-ranting pohon.
Beruntung api tidak sampai menyambar rumah warga. Angin kencang dan cuaca panas menyebabkan kobaran api semakin membesar dan menjalar lebih luas.
Sampai Senin (22/2) malam, mobil pemadam kebakaran masih tampak sibuk hilir mudik dengan kecepatan tinggi dan diduga masih ada terjadi kebakaran lahan. (NP/K004)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010