Kuala Lumpur (ANTARA News/AFP) - Petenis terkemuka China, Li Na hari Senin mengatakan ia bertekad menjadi bintang pertama Asia yang meraih gelar Grand Slam dan menjadi petenis berperingkat pertama dunia.

Li Na ambil bagian dalam turnamen tenis putri Malaysia Terbuka berhadiah 250.000 dolar AS pekan ini bersama dengan rekan senegaranya, Zheng Jie, dan unggulan utama dari Rusia, Elena Dementieva.

"Setiap pemain ingin menjadi nomor satu di dunia dan tidak bedanya dengan saya. Inilah tujuan saya dan saya perlu kerja lebih keras dan lebih agresif di lapangan dan mulai lebih percaya diri," katanya kepada wartawan.

Li akan memulai pertandingannya pekan ini, dengan bertanding melawan petenis Jerman, Tatjana Malek, Selasa.

Li (28), yang tampak santai dan tersenyum, mengatakan ia telah sembuh dari cedera punggung yang dialaminya di Dubai Terbuka pekan lalu.

"Saya telah pergi ke dokter dan fisioterapis di sini di Kuala Lumpur dan saya kini merasa enak. Di lapangan juga merasa enak badan dan meskipun saya diunggulkan kedua, saya berharap memenangi turnamen ini," katanya.

Li Na, pemain terkemuka di kawasan ini, adalah pemain pertama Asia yang mencapai perempatfinal suatu Grand Slam, saat ia maju ke delapan besar Wimbledon tahun 2006.

Ia juga maju ke semifinal Australia Terbuka bulan lalu, suatu hasil yang membuatnya menjadi petenis pertama Asia di antara 10 besar pemain dunia.

Petenis putri andalan China itu menolak desas-desus bahwa ia telah meninggalkan tim nasional.

"Saya belum pernah meninggalkan tim nasional. Saya masih bangga menjadi tim nasional China," katanya.

Dementieva, peraih medali emas Olimpiade Beijing, merupakan unggulan utama di event tersebut dan berharap mempertahankan gelar tersebut setelah meraih gelar di Sydney dan Paris baru-baru ini.

"Bahu saya sudah jauh lebih baik. Saya mendapatkan perawatan di Dubai dan kini sudah baik," katanya seperti dukutip surat kabar the Star, Senin.

"Saya berharap berhasil, tetapi akan sulit karena banyak pemain baik," tambahnya. (S005/K004)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010