BSSN memerlukan kolaborasi dan sinergi dari seluruh pihak terkait termasuk Telin, guna menjaga keamanan ruang siber dalam mendukung ketahanan nasional.
Jakarta (ANTARA) - PT Telekomunikasi Indonesia International (Telin) dan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) sepakat bersinergi menjaga keamanan ruang siber dalam mendukung ketahanan nasional.
Kedua pihak juga sepakat memantau setiap perkembangan teknologi informasi dan komunikasi di tengah konektivitas global yang menghubungkan seluruh negara.
“BSSN memerlukan kolaborasi dan sinergi dari seluruh pihak terkait termasuk Telin, guna menjaga keamanan ruang siber dalam mendukung ketahanan nasional,” Kepala BSSN Letjen TNI (Purn) Hinsa Siburian dalam keterangannya di Jakarta, Minggu.
Baca juga: BSSN: Keamanan siber Indonesia membaik 2020
Hinsa bersama jajaran BSSN berkunjung ke kantor Telin di Jakarta, yang diterima Direktur Utama Telin Sukardi Silalahi, Komisaris Telin Jimmi Adiguna Kembaren, dan EVP Global Network Operation Telin Suharyoto.
Pada kesempatan itu, Hinsa meninjau World Hub Operation Command Center (WHOCC) milik Telin untuk melihat langsung perangkat monitor seluruh jaringan dan trafik melalui infrastruktur global yang terdiri dari Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) serta Point of Presence yang berlokasi di 28 negara.
Kunjungan Kepala BSSN ke WHOCC Telin bentuk dukungan BSSN atas peran Telin sebagai anak perusahaan dari PT Telekomunikasi Indonesia TBK (Telkom) yang membawa konektivitas layanan digital dari Indonesia ke luar negeri dan sebaliknya.
"BSSN mengapresiasi Telin dan mengharapkan tetap memberikan layanan telekomunikasi yang terjamin keamanannya, khususnya melihat banyaknya konten dan aplikasi dari luar negeri yang masuk Indonesia," kata Hinsa.
Baca juga: BSSN luncurkan Pusat Operasi Keamanan Siber Nasional di Bandung
Menurutnya, perkembangan teknologi informasi memberi banyak manfaat bagi perkembangan ekonomi, pertukaran informasi, dan perkembangan berbagai sektor bisnis seperti perjalanan, pariwisata, media dan hiburan.
Namun, di tengah semua manfaat itu, ada risiko strategis yang harus diantisipasi, apalagi jika risiko tersebut dapat mengganggu kedaulatan negara.
Karena itu, pembangunan infrastruktur telekomunikasi di Indonesia harus mengintegrasikan aspek-aspek keamanan, keandalan menyimpan rahasia negara, dan kedaulatan negara atas informasi yang dimilikinya.
Sementara itu, Direktur Utama Telin Sukardi Silalahi mengatakan Telin hadir di 10 negara di dunia, memiliki infrastruktur global dan kapabilitas untuk memberikan layanan terdepan kepada seluruh stakeholders, khususnya masyarakat Indonesia.
"Telin berkomitmen terus memberikan layanan terbaiknya melalui salah satunya adalah melalui hadirnya WHOCC untuk memastikan seluruh jaringan berjalan dengan baik,” ujar Sukardi.
Baca juga: Wapres Ma'ruf dorong perluasan metode kuliah daring di Indonesia
Ia menjelaskan seluruh pengawasan tersebut dilakukan oleh tim Telin selama 24 jam setiap hari untuk memastikan jika ada gangguan dapat segera diatasi.
Selain kunjungan, Kepala BSSN juga berdiskusi dengan pegawai Telin melalui platform pertemuan virtual.
Kolaborasi ke depan diharapkan dapat terwujud salah satunya dalam pengembangan sumber daya manusia, misalnya dari Telin sebagai praktisi menjadi pengajar untuk pelatihan para personil di BSSN.
BSSN merupakan instansi pemerintah Republik Indonesia yang bergerak di bidang keamanan informasi dan keamanan siber.
BSSN bertanggung jawab langsung kepada Presiden Republik Indonesia, yang mempunyai tugas melaksanakan keamanan siber secara efektif dan efisien dengan memanfaatkan, mengembangkan, dan mengonsolidasikan semua unsur yang terkait dengan keamanan siber.
Pewarta: Royke Sinaga
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2020