Denpasar (ANTARA News) - Putu Sanjaya, mantan dosen yang bergelar doktor, dilaporkan telah melakukan serangkaian penipuan terhadap puluhan korban di Bali hingga menimbulkan kerugian hingga Rp3,5 miliar.

Sejumlah korban datang melaporkan kejadian yang menimpanya itu ke pihak Ditreskrim Polda Bali di Denpasar, Senin.

"Sedikit-dikitnya 30 warga telah menjadi korban dari aksi penipuan yang telah dilakukan oleh Putu Sanjaya itu," kata Putu Suhendra (35), salah seorang pelapor usai diterima petugas pada Ditreskrim Polda Bali.

Senada dengan Suhendra, I Gede Indria SH, kuasa hukum para pelapor menyebutkan bahwa dari para korbannya, Sanjaya setidaknya telah berhasil mengeduk dana senilai lebih dari Rp3,5 miliar.

Dikatakan, aksi penipuan yang dilakukan Sanjaya berawal dari dipasangnya iklan pada sebuah harian yang terbit di Denpasar, yang isinya menawarkan mobil, sepeda motor dan tanah kaplingan dengan harga yang jauh di bawah pasaran.

Dari iklan yang mereka baca itu, puluhan warga tertarik melakukan transaksi sekaligus mendaftarkan diri sebagai pembeli kepada Sanjaya.

Kepada para pendaftar yang ingin mendapatkan tanah kaping atau kendaraan, kata Indria, Sanjaya langsung memungut uang muka yang jumlahnya mulai puluhan hingga ratusan juta rupiah.

Namun setelah ditunggu-tunggu, tak satu pun dari orang yang telah menyerahkan uang muka itu mendapat barang yang dipesan dari Sanjaya.

Belakangan, kata Indria, mereka mengetahui bahwa kendaraan atau tanah yang ditawarkan Sanjaya ternyata fiktif, alias tidak ada barangnya sama sekali.

"Saya sendiri dirugikan sebesar Rp156 juta, untuk sebuah transaksi penjualan sebidang tanah," ujar Suhendra. Menurut dia, tanah yang ditawarkan Sanjaya berlokasi di Jalan Tukad Sungi, Denpasar.

"Namun setelah saya dilusuri, ternyata lahan tersebut milik orang lain," ucapnya.
Suhendra menyebutkan, Sanjaya tidak hanya menggunakan modus penjualan tanah untuk menipu, namun juga menawarkan mobil serta sepeda motor.

"Saya baru tahu, ternyata bukan saya saja yang tertipu, tetapi ada puluhan korban lain ikut menjadi korban," katanya.

Menurut Suhendra, banyak korban yang kena tipu lantaran Sanjaya selama ini merupakan orang yang cukup dikenal, sehubungan yang bersangkutan adalah mamtan dosen di sebuah perguruan tinggi swasta di Denpasar.

"Kami tahunya dia mantan dosen di Undiknas, jadi kami percaya saja," ujar Suhendra dibenarkan beberapa korban yang lain.

Nyoman Arsana (42), korban lain, mengaku telah mengalami kerugian sebesar Rp53 juta."Saya sudah setor Rp53 juta kepada Sanjaya," ucapnya.Indria menjelaskan, sampai saat ini jumlah korban yang mengaku ditipu Sanjaya mencapai 30 orang.

"Para korban ditipu pemasangan iklan di media lokal Bali tentang penjualan tanah kapling dan mobil bertajuk `Via Site` yang digagas Advantage Credibible Exis (ACE)," kata Indria. (P004/A038)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010