Jerusalem (ANTARA News) - Nama pria Israel, salah satu dari 11 tersangka pembunuhan terhadap tokoh HAMAS, Mahmud Al-Mabhuh, di Dubai telah menghilang, media massa Israel melaporkan, Senin.
Hingga Sabtu, nama Michael Bodenheimer dapat dilihat di plang sebuah gedung perkantoran di kota pesisir pantai Israel, Tel Aviv, namun belakangan plang nama itu telah dicabut, suratkabar berpengaruh Israel, Yediot Ahronot, melaporkan.
Suratkabar itu mempublikasikan foto nama plang tersebut untuk mendukung laporannya.
Pria itu belum sempat diwawancarai media Israel sejak namanya muncul di salah satu dari beberapa paspor negara Eropa yang oleh polisi Dubai dikatakan digunakan oleh para tersangka pembunuhan terhadap Mahmud al-Mabhuh, seorang pemimpin penting HAMAS, yang menguasai Jalur Gaza, Palestina.
Tidak seperti paspor-paspor lainnya, paspor Jerman yang dipegang Bodenheimer bukan palsu, menurut laporan majalah Jerman, Del Spiegel.
Paspor itu dikirim di Cologne pada 18 Juni 2009 kepada seorang pemohon yang dikeluarkan pada akhir 2008, dan surat nikah orang tua pemohon tersebut pernah disiksa oleh Nazi Jerman, katanya.
Pekan lalu, media massa Israel mewawancarai Michael Bodenheimer lain, seorang Yahudi ultra-ortodoks yang bermukim di pinggiran Tel Aviv, membantah terlibat apapun dalam kasus pembunuhan itu.
Sementara itu, 11 orang yang terlibat dalam pembunuhan itu memegang paspor Eropa, beberapa di antaranya palsu dan menggunakan nama-nama penduduk Israel, sehingga menimbulkan spekulasi bahwa Dinas Intelijen Israel, Mossad, berada di belakang pembunuhan tersebut.
Sebelumnya, dilaporkan bahwa Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu diduga merestui pembunuhan itu setelah ia bertemu dengan para tersangka itu di markas besar Mossad menjelangmereka bertolak ke Dubai untuk misi pembunuhan.
Disebutkan, Netanyahu diterima di markas besar Mossad oleh Kepala Dinas Mossad, Meir Dagan dan menjelaskan mengenai rencana untuk membunuh Mahmud Al Mabhuh, tokoh Hamas yang bermukim di Suriah.
Suratkabar Inggris, Sunday Times, sebelumnya mengutip sumber yang mengatakan luka bakar akibat tembakan ditemukan di tubuh Mabhuh yang ketika itu mengunjungi Dubai.
Pembunuhan terhadap pemimpin penting Hamas itu menimbulkan ketegangan diplomatik antara Israel dan empat negara Eropa-- Inggris, Irlandia, Prancis dan Jerman -- yang paspor palsu dari negara-negara itu digunakan oleh para tersangka pembunuhan.
Interpol telah mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap 11 tersangka, namun Israel enggan menanggapinya.
Inggris, Irlandia, Prancis, dan Jerman semuanya telah memanggil duta besar Israel untuk memintai keterangan menyangkut kasus pembunuhan tersebut, sementara para pejabat senior Israel menolak mendiskusikan masalah itu.(M043/A038)
Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010