Kabul (ANTARA News) - Komandan pasukan internasional di Afghanistan Senin dikutip mengatakan, provinsi selatan Kandahar tampaknya akan dijadikan target berikutnya operasi membasmi Taliban, yang dinamakan Operasi Mushtarak.

Jenderal Amerika Serikat, Stanley McChrystal, komandan 121.000 tentara AS dan NATO di Afghanistan, mengatakan bahwa serangan besar yang kini memasuki pekan kedua di lembah penghasil popi di provinsi Helmand adalah `model bagi serangan-serangan mendatang.`

Helmand dan tetangganya, Kandahar, di mana kota Kandahar sebagai ibu kota Taliban, telah menjadi kubu pertahanan besar bagi gerilyawan untuk melancarkan serangan terhadap tentara asing, setelah serangan yang dipimpin AS menumbangkan rezim Islamis yang berkuasa 1996-2001.

Para pejaat NATO dan Afghanistan mengatakan, bahwa Operasi Mushtarak (Kebersamaan) kini sedang dilangsungkan di Helmand, akan diperluas setidaknya di tiga daerah lainnya yang dikuasai Taliban di provinsi itu.

McCrhystal dikutip oleh surat kabar Inggris, The Times, mengatakan kepada para wartawan, bahwa operasi-operasi itu akan juga dilakukan di Kandahar, meskipun dia tidak menyebut secara khusus daerahnya.

"Kami akan datang ke sana, di mana sebagian besar penduduknya dalam bahaya, dan Kandahar sangat jelas, sangat penting bukan hanya untuk wilayah selatan, tapi juga bagi negara ini," katanya seperti dikutip AFP.

Sekitar 15.000 tentara AS, NATO dan Afghanistan saat ini sedang menghadapi beberapa perlawanan keras dari para pejuang Taliban di daerah Marjah dan Nad Ali, di tengah lembah Sungai Helmand, yang dihambat oleh para penembak jitu dan bom-bom tersembunyi.

Operasi Mushtarak adalah satu ujian bagi strategi AS baru untuk merebut kendali kekuasaan dari Taliban, dan dari para penyelundup obat terlarang di wilayah tersebut, sebagai bagian dari cetak-biru bagi pembentukan kembali kedaulatan pemerintah Afghanistan.

Operasi Mushtarak juga ujian pertama bagi kesetiaan Presiden AS Barack Obama dalam rencana kontra pemberontakan McChrystal di Afghanistan, dalam mana pihak militer menjalin hubungan erat dengan pemerintah sipil, untuk menetralisasi pengaruh gerilyawan.

"Dalam banyak cara ini adalah model bagi masa depan: satu operasi yang dipimpin Afghanistan yang didukung oleh koalisi, dan mendapat dukungan dari rakyat," kata McChrystal.

Jenderal tertinggi AS, David Petraeus, mengatakan kepada televisi AS, Ahad, bahwa Mushtarak adalah panggung awal dari rencana McChrystal untuk kurun waktu 12-18 bulan - bersamaan dengan jadwal Obama untuk menarik tentara AS dari negara itu.(*)

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010