“Kami akan beli BBM jangka panjang dengan Singapura, tapi kami minta stok BBM-nya disimpan di Indonesia,” kata Direktur Logistik dan Infrastruktur PT Pertamina Mulyono dalam diskusi virtual diikuti Antara di Jakarta, Sabtu.
Menurutnya, dengan disimpannya stok BBM Singapura di Indonesia maka secara hitungan itu akan masuk menjadi stok nasional, meskipun masih milik Singapura.
“Itu hanya disimpan di Indonesia tapi nanti cost-nya akan dibayar oleh suplier (Singapura),” kata Mulyono.
Ia menjelaskan lokasi penyimpanan direncakan nantinya di Tanjung Sekong. Meskipun itu hanya dititipkan, namun sudah termasuk dalam kontrak pembelian jangka panjang dengan Indonesia atau secara sistem disebut Supplier Held Stock (HSS).
Baca juga: Pertamina olah minyak Irak di Singapura
Keuntungan dari HSS Mulyono menjelaskan bahwa dapat meningkatkan ketahanan stok BBM nasional karena sudah berada di perairan Indonesia. Kedua, dapat menurunkan biaya distribusi dan stok.
Ketiga, tidak terdapat capex atau investasi modal di awal project. Selanjutnya, mengurangi lag time atau waktu tunggu selama pengadaan stok dan meningkatkan fleksibilitas penggunaan stok.
“Pada dasarnya selama ini impor BBM kita memang masih dari Singapura, sehingga akan kami jalin kerja sama yang tentunya menguntungkan dari segi efisiensi distribusi,” kata Mulyono.
Namun, Mulyono belum menyebutkan secara terperinci jumlah kapasitas kontrak jangka panjang yang akan dibeli dari Singapura.
Baca juga: Pertamina ekspor perdana 200.000 barel Solar HSD ke Malaysia
Pewarta: Afut Syafril Nursyirwan
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2020