Jakarta (ANTARA) - Direktur Utama PT Pupuk Kaltim (Persero) Rahmad Pribadi mengajak seluruh kalangan milenial di perusahaan itu untuk selalu mengembangkan potensi dan kapasitas diri untuk menjaga estatet kepemimpinan di perusahaan.
“Seluruh upaya itu bisa dicapai jika milenial mampu menggali potensi diri secara optimal. Saya akan merasa berhasil jika suatu ketika Pupuk Kaltim jauh lebih sukses dibanding saat saya memimpin, dan itu ada di tangan milenial,” kata Rahmad Pribadi dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu.
Sebelumnya, pada Jumat (25/9), Pupuk Kaltim menggelar acara Millennials Talk 4.0 bertema Leadership for Next Generation melalui jaringan virtual.
Pada kegiatan yang diikuti hampir 1.000 partisipan millenial dan senior Pupuk Kaltim itu, diawali dengan pengenalan diri Rahmad Pribadi mulai masa kecil di Yogyakarta, pengalaman menempuh pendidikan di Texas dan Harvard University, suka duka merintis karir di bidang migas, hingga dipercaya menduduki jabatan strategis sebagai orang nomor satu di Pupuk Kaltim.
Baca juga: Pupuk Kaltim pastikan stok pupuk Jateng dan Jatim aman
Rahmad pun menekankan perlunya ditanamkan jiwa kepemimpinan dalam memaksimalkan potensi milenial.
Menurutnya, guna mencapai kesuksesan penting bagi milenial untuk berpikir kritis dan strategis, sebagai jatidiri dalam menentukan sikap terhadap suatu keputusan.
Iini perlu dipahami milenial Pupuk Kaltim, mengingat estafet kepemimpinan perusahaan merupakan bagian tak terpisahkan dari perjalanan karir maupun tanggung jawab milenial ke depan.
“Prinsip saya, kesuksesan itu jika generasi selanjutnya bisa lebih sukses dan jauh lebih baik dari saya. Itu yang selalu saya tekankan, karena esensi sukses bukan tentang diri, tapi menjadikan orang lain bisa lebih baik dari kita,” ujar Rahmad.
Kerja sama dan saling dukung merupakan kunci selanjutnya dari kesuksesan, karena sesuatu bisa tercapai dengan baik dan optimal jika dikerjakan secara kolektif.
Semangat ini pula yang diharap tertanam dalam diri milenial Pupuk Kaltim, sehingga implementasi kinerja mampu mencapai realisasi target yang diharapkan, khususnya terkait pengembangan bisnis Pupuk Kaltim.
Baca juga: Dirut Pupuk Kaltim pastikan dukungan medis bagi pasien COVID-19
“Membuka ruang diskusi dan saling berbagi tentang suatu hal juga penting untuk dilakukan, karena kita bisa mendapat masukan maupun pengalaman baru dari apa yang didiskusikan,” tambahnya.
Sesuai dengan istilah yang disematkan, milenial identik dengan kecepatan, baik dalam mendapatkan informasi maupun melakukan strategi ataupun inovasi baru. Hanya saja penting untuk memahami bagaimana kecepatan itu bisa memberi hasil optimal, dengan melakukan sesuatu sesuai proses yang semestinya.
Milenial sebagai potensi yang berpengaruh kuat terhadap kemajuan Perusahaan, butuh keteraturan bekerja dan komitmen untuk mampu mengikuti perkembangan, sehingga kerangka berpikir maupun strategi yang dijalankan pada tatanan industri mampu mengantisipasi ancaman disrupsi yang terjadi.
“Untuk itu perlu bagi kita merumuskan suatu format, agar milenial Pupuk Kaltim mampu berpikir “out of the box” dengan berbagai ide segar, tanpa harus selalu bergantung pada struktural,” lanjut Rahmad.
Rahmad menilai potensi milenial Pupuk Kaltim sangat besar, hanya saja butuh ruang gerak dan kesempatan lebih luas untuk mengembangkan kapasitas diri.
Jika seluruh potensi tersebut dikelola secara maksimal, Rahmad Pribadi yakin Pupuk Kaltim sebagai anak usaha Pupuk Indonesia mampu memberikan kontribusi lebih besar bagi negara, melalui pengembangan berbagai peluang hilirisasi industri dan turunan dalam mendukung bisnis ini perusahaan.
Pewarta: Royke Sinaga
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2020