Mahasiswa berusia 19 tahun itu segera dilarikan ke rumah sakit Sabtu dengan luka bakar 70 persen di tubuhnya.
Aksi nekad itu dilakukannya di dekat Universitas Osmania di Hyderabad, ibukota negara bagian Andhra Pradesh, kata PTI.
Ia tewas pada tengah malam akibat luka-lukanya.
Hyderabad, tempat perusahaan-perusahaan besar teknologi informasi seperti Google dan Microsoft, menjadi pusat protes sejak pemerintah pusat mengumumkan pada Desember 2009 bahwa Andhra Pradesh akan dipecah menjadi dua.
Para pendukung Telangana, negara bagian yang diusulkan, menuduh pemerintah pusat bergerak terlalu lamban dalam pembentukan wilayah tersebut.
Sejak awal November lalu, sedikitnya tiga mahasiswa, termasuk kasus terakhir itu, tewas setelah membakar diri terkait dengan pemekaran wilayah tersebut.
Pembakaran diri mahasiswa dan aktivis hingga tewas untuk mendukung perjuangan mereka bukanlah hal yang baru di India.
Pada 1990, Mahasiswa Universitas Delhi, Rajeev Goswami, membakar dirinya selama kampanye untuk aksi dukungan di kampus-kampus India.
Tindakan Goswami itu mengarah pada insiden-insiden serupa di kalangan mahasiswa di negara tersebut. (M014/K004)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010