"Keluarnya Indonesia dari krisis ekonomi global, tahun 2008, adalah karena bersatunya kita untuk mengatasi krisis itu, bersama- sama. Ada kesatuan komando, dan kerja sama yang baik, mulai dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, para ekonom, para pelaku dunia usaha baik besar maupun kalangan UMKM, serta dukungan seluruh masyarakat," ujar AHY melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat.
Menurut AHY, krisis yang terjadi 12 tahun silam memiliki dampak yang sama dengan krisis saat ini, yaitu krisis ekonomi global. Kendati memang ada perbedaan dari segi faktor penyebab.
Baca juga: AHY: Hari jadi ke-19 Demokrat dirayakan dengan sederhana
AHY mengatakan saat itu Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono berhasil memimpin melewati krisis 2008 melalui keep buying strategy, sehingga Indonesia bisa menahan jatuh bebasnya demand agar bisnis tetap bisa bergerak.
"Saat itu pemerintah juga menggelontorkan bantuan langsung tunai bagi masyarakat miskin dan kurang mampu, sehingga mereka masih bisa memenuhi kebutuhan sehari-harinya," kata AHY.
Dunia usaha, kata dia, juga dibantu untuk mencegah gelombang pemutusan hubungan kerja besar-besaran.
Kemudian ada kebijakan stimulus fiskal agar mampu menjaga kepercayaan pasar di Indonesia.
"Saya yakin bahwa sekarang pun kita bisa melakukan hal yang sama. Kuncinya adalah kebersamaan. Sebagaimana orang bijak mengatakan kalau ingin cepat, lakukan sendiri. Tetapi kalau ingin sukses, lakukan bersama-sama," kata AHY.
Baca juga: Ketua MPR ajak AHY gotong-royong atasi persoalan bangsa
Sekarang, menurut dia, saat muncul pandemi COVID-19, ada masyarakat yang tengah mengalami kesulitan hidup yang serius.
AHY mengatakan hal itu semestinya mendapatkan perhatian dan bantuan, baik dari negara, pemerintah maupun masyarakat yang lebih mampu.
Bantuannya bisa apa saja, meliputi bantuan untuk menjamin kelangsungan hidup rumah tangga yang mengalami kesulitan karena hilangnya mata pencaharian atau bantuan nyata sebagai konsekuensi dilakukannya pembatasan sosial yang ketat serta bantuan kepada rumah tangga.
Misalnya, bantuan alat untuk lebih bisa memproteksi diri dari kemungkinan tertular COVID-19.
Atau juga membantu persoalan pendidikan yang mengancam kualitas generasi bangsa ke depan.
"Dalam kesempatan ini izinkan saya mengajak para kader dan keluarga besar Demokrat perlu saling berbagi rasa dan empati," kata AHY.
Baca juga: Pertemuan Puan-AHY bicarakan COVID-19 hingga Pilkada 2020
Dalam usia ke-19 Partai Demokrat, AHY ingin motto besar yang diangkat tinggi-tinggi adalah "Bersama kita kuat, Bersatu kita bangkit" disertai tekad dan semboyan "Masa Kini, Krisis Teratasi. Masa Depan, Kehidupan Bangsa Aman".
"Meskipun pesan ini, secara khusus, saya tujukan kepada para kader, dan keluarga besar Partai Demokrat. Tetapi, para kader juga bisa mengajak saudara-saudara kita yang lain, rakyat Indonesia, yang kita cintai bersama. Ajakan yang tulus, untuk memperkuat barisan, bahu-membahu, dan tolong menolong," kata AHY.
Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2020