Teheran (ANTARA/Agencies) - Pasukan keamanan Iran menewaskan empat anggota kelompok pemberontak Kurdi, yang terlibat dalam bentrok maut pada tahun lalu di bagian barat laut negara itu, kata media negara pada Minggu.
"Anggota Kementerian Sandi menghadang dan menewaskan empat anggota kelompok itu, yang terkait dengan kelompok teroris Komouleh, yang bertanggung jawab atas kematian tiga petugas keamanan di provinsi itu pada akhir Desember," kata laporan televisi negara, mengutip keterangan kementerian itu di propinsi Azerbaijan Barat.
"Mereka dihadang dan tewas pada Minggu pagi di daerah dekat kota Sardasht," kata pernyataan kementerian itu seraya menambahkan bahwa beberapa senjata dan granat disita.
Komouleh adalah nama bagi Kelompok Hidup Bebas Kurdistan (PJAK), cabang Partai Pekerja Kurdistan (PKK), yang mengangkat senjata pada 1984 untuk memperjuangkan tanah air suku di Turki tenggara.
Iran menyatakan kelompok itu di belakang kematian seorang pejabat Kementerian Kehakiman di kota Khoy di Azerbaijan Barat pada bulan lalu.
Seperti Irak dan Turki, Iran memunyai suku kecil Kurdi dalam jumlah besar, yang sebagian besar tinggal di bagian baratlaut dan barat Republik Islam tersebut.
Iran barat, yang berpenduduk sebagian besar suku Kurdi, menjadi ajang bentrok maut dalam beberapa tahun belakangan antara pasukan keamanan Iran dengan pemberontak Kurdi, yang bergerak dari sarangnya di negara tetangga Irak.
Iran melihat PJAK, yang meminta swatantra untuk daerah Kurdi di Iran dan perlindungan di provinsi perbatasan di Irak timur laut, sebagai kelompok teroris.
Amerika Serikat, musuh bebuyutan Iran, pada Februari tahun lalu juga mencap PJAK kelompok teroris.
Republik Islam itu terkunci dalam perselisihan dengan Amerika Serikat dan sekutunya atas kegiatan tenaga nuklirnya, yang Washington takutkan memungkinkan Teheran membuat senjata nuklir.
Iran membantah tuduhan semacam itu.
Iran juga menghadapi keresahan dalam negeri atas pemilihan kembali Presiden Mahmoud Ahmadinejad pada tahun lalu dalam pemilihan umum, yang ditolak pendukung lawan, yang mengadakan unjukrasa.
Iran, seperti juga negara tetangganya, Irak dan Turki, memiliki suku kecil Kurdi dalam jumlah besar, yang terutama tinggal di bagian baratlaut dan barat negara itu.
Iran adalah negara berpenduduk sebagian besar muslim Syiah, sementara sebagian besar orang Kurdi adalah muslim Sunni.
Iran mendesak Irak pada tengah tahun lalu "memberikan perhatian khusus" pada kelompok bersenjata, yang bergerak di perbatasan, Bagdad mengecam penembakan Iran atas desa di daerah Kurdistan di bagian utara Irak.
Irak menyatakan memanggil Duta Besar Iran ke Baghdad dan memperingatkan mengenai "dampak buruk" jika serangan seperti itu terus dilakukan.
Teheran tidak pernah memastikan atau membantah soal serangan lintas perbatasan itu.
Pada akhir Agustus 2009, pasukan khusus Pengawal Revolusi Iran menewaskan 26 pemberontak Kurdi di bagian baratlaut negara itu, kata kantor berita Fars mengutip keterangan komandan pasukan itu.
"Dalam gerakan pembersihan di propinsi Azerbaijan Barat dan Kurdistan terhadap kelompok teroris dan kontra-revolusi, 26 pemberontak tewas," kata Mohammad Takpoor, yang disebut Fars sebagai komandan pasukan darat Pengawal Revolusi.(*)
Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010