Cianjur (ANTARA News) - Tingginya curah hujan yang turun di wilayah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menambah luas bencama alam banji dan longsor di bagian selatan kabulaten itu dari sebelumnya lima kecamatan, demikian Humas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur Dedi Heryana, Minggu.
"Tingginya curah hujan yang turun selama beberapa hari terakhir, diperkirakan akan ada kecamatan lain yang mengalami bencana karena kondisi tanahnya rentan longsor," kata Dedi.
Menurutnya, dari delapan kecamatan yang terkena bencana alam banjir dan longsor, maka yang terparah adalah Kecamatan Kadupandak di mana 15 rumah terendam banjir dan 2 rumah terbawa arus, serta 50 hektar sawah rusak berat.
Di Kecamatan Cibinong, tepatnya di Desa Cimaskara, sedikitnya 20 rumah terendam banjir, sedangkan di Kecamatan Cipanas, tepatnya Desa Cimacan, 20 rumah terancam longsor.
"Kami terus melakukan penanganan serius ke lokasi bencana alam. Bahkan kami menyiagakan tim cepat tanggap 24 jam," ucapnya.
Sementara itu, delapan kecamatan yang mengalami bencana alam, Naringgul, Cidaun, Kadupandak, Pegelaran, Campaka, Cibeber, Cibinong, Cipanas.
Sementara itu, hingga saat ini, warga Kadupandak, mengungsi sementara ke rumah warga lainnya yang dinilai aman karena rumah mereka masih direndami air setinggi paha orang dewasa.
"Kamii hanya bisa pasrah menerima musibah ini dan berharap air segera surut," kata Wahyu (36), warga setempat kepada ANTARA.(*)
K,FKR/AR09
Pewarta: Luki Satrio
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010