Semarang (ANTARA News) - Mantan pebulutangkis nasional, Hastomo Arbi, menyebut tim Thomas Indonesia berpeluang bebas lolos ke babak utama, meskipun tidak diperkuat Hendra Setiawan yang harus menjalani perawatan karena sakit.
"Memang kekuatan kita berkurang, tetapi saya kira peluang kita masih besar karena di ganda putra kita masih memiliki pasangan Ryan Sukmawan-Jonathan Suryatama, Alvent Yulianto, dan Mohammad Ahsan," katanya di Semarang, Minggu.
Menurutnya, absennya Hendra membuat pasangan Ryan Sukmawan/Jonathan Suryatam naik menjadi ganda pertama, kemudian ganda kedua bisa dipasangkan antara Markis Kido/Alvent Yulianto atau Avent/Ahsan, atau Markis/Ahsan.
"Memang kalau Markis berpasangan dengan Hendra akan lebih kompak dan klop dibandingkan jika berpasangan dengan yang lainnya, tetapi karena kondisi memaksa demikian," katanya.
Dia mengatakan, pergantian pasangan dalam event bulutangkis internasional seperti itu wajar, apalagi selama latihan juga tidak selalu harus pasangannya tetapi bisa diputar untuk menghindari bosan.
"Pada era saya, pernah seperti itu seperti Christian Hadinata dipasangkan dengan Liem Swie King atau Christian dengan Lius Pongoh," kata pahlawan Piala Thomas 1984 (saat itu mengalahkan Han Jian dari China) ini.
Pada babak kualifikasi Zona Asia di Thailand, 22-28 Febuari 2010, tim Thomas Indonesia yang diunggulkan di tempat pertama masuk grup A bersama Singapura dan Vietnam.
Tim Thomas Indonesia terdiri dari Taufik Hidayat, Sony Dwi Kuncoro, Simon Santoso, dan Tommy Sugiarto (tunggal), kemudian Markis Kido/Hendra Setiawan, Ryan Sukmawan/Jonathan Suryatama, serta Alvent Yulianto/Mohammad Ahsan (ganda putra).
"Saya kira kalau melawan Singapura, di atas kertas kita bisa mengalahkan mereka tetapi saya mengingatkan kita jangan meremehkan lawan," kata Hastomo yang kini Asisten Manajer PB Djarum Kudus.
Hastomo juga meminta Indonesia mewaspadai tunggal Vietnam, Nguyen Tien Minh. "Saya kira tunggal pertama kita apakah Taufik atau atau Simon perlu waspada terhadap dia," katanya. (*)
H015/T009/AR09
Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010