Jakarta, (ANTARA News) - PT Liga Indonesia menyesalkan pihak Polda Jawa Tengah yang memeriksa wasit yang memimpin pertandingan antara PSIS Semarang melawan Mitra Kukar di kompetisi Liga Divisi Utama, Semarang, Jumat (19/2) lalu.
"Sulit bagi kami menerima tindakan itu, karena sudah ada campur tangan yang jauh di sana. Kami sangat menyesalkan tindakan itu," kata Corporate Secretary PT Liga, Tigor Shalomboboy yang dihubungi wartawan di Jakarta, Minggu.
Seusai pertandingan di Semarang itu, polisi langsung membawa perangkat pertandingan ke Polda. Mereka adalah wasit Dedik Wahyudi (Denpasar) beserta dua asistennya yaitu Fajar Riyadi (Yogyakarta) dan Sutopo (Denpasar) dan Pengawas Pertandingan.
Tigor menyatakan, pemeriksaan itu berlebihan dan sulit diterima. Menurut dia, seharusnya polisi tidak langsung menggiring wasit sejak dari stadion begitu pertandingan usai. Hal itu sangat mencolok dan mengundang perhatian publik.
"Polisi seharusnya menghormati proses pemeriksaan internal yang dilakukan PSSI terlebih dahulu," katanya.
Ia menegaskan, bukan berarti pihaknya tidak mengakui otoritas polisi dalam persoalan pidana di bidang olah raga, tetapi dalam olah raga ada mekanisme sendiri.
Polisi bisa saja memeriksa wasit, tetapi seharusnya dilakukan bukan sesuai pertandingan karena saat pertandingan dan seusai pertandingan itu merupakan otoritas penyelenggara kompetisi.
Seharusnya pada hari berikutnya polisi memanggil wasit jika mereka memang punya indikasi kasus suap.
Wasit Dedik beserta asistennya dilepaskan Sabtu (20/2) malam karena polisi gagal menemukan bukti adanya unsur suap.Dalam laga Itu, PSIS menundukkan Mitra Kukar 2-0.(T009/A038)
Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010