Jakarta (ANTARA News) - Seni wayang mulai digemari remaja dan kawula muda, terlihat dari terus bertambahnya jumlah siswa di Sanggar Seni Wayang Swargaloka.

"Dari waktu terus bertambah jumlah siswa berusia remaja. Mereka umumnya masih sekolah SD, SMP dan SMA," kata Suryandoro dari Sena Wangi (Sekretariat Nasional Pewayangan Indonesia.

Ia mengungkapkan hal itu dalam diskusi menjelang pertunjukan The Indonesian Opera Drama Wayang Swargaloka, di Jakarta, Sabtu.

Menurut Suryandoro , saat ini jumlah remaja yang menjadi siswa di sanggarnya mencapai 70 orang dan hal itu merupakan hasil kerja keras memperkenalkan seni wayang di berbagai acara dan kesempatan, termasuk lewat pertunjukan-pertunjukan yang digelar selama ini.

Semua siswa itu kini dilibatkan dalam pertunjukan berseri wayang orang bertajuk The Indonesian Opera Drama Swargaloka, mulai Februari -Desember tahun ini.

Diangkat diri kisah Ramayana dan Mahabarata, pertunjukan yang didukung 150 pemain, musisi, penyanyi dan penari itu dijadwalkan digelar satu kali per bulan di teater Gedung Pewayangan TMII , Jakarta Timur.

Pertunjukan episode perdana dengan judul Balada Wangsa Barata digelar pada Minggu, 21 Februari 2010, pukul 15.00 WIB.

Episode-episode berikutnya masing-masing diberi judul Begawan Ciptaning (21/3), Srikandi Senapati (18/4), Gatutkaca Satria Perkasa (23/5), Bima Suci (27/6), Sumantri: Antara Kesetiaan & Pengorbanan (18/7), Pilu Dewi Renuka (15/8), Cupu Manik Pembawa Petaka (18/9), Anggada Balik (17/10), Megananda (21/11), dan yang terakhir Rama & Sinta (19/12).

Selain cerita dan penyutradaraan, pentas wayang orang yang didukung Swargaloka Art and Culture Foundation itu juga mengandalkan kekuatan para penampil dari seni populer baik film, musik maupun teater.

Para artis itu di antaranya termasuk Ray Sahetapy, Yati Surachman, Ruben Onsu, Indra Bekti, Widi "AB Three" Mulia, Dorman Borisman, Dwi Sasono, Edis Edelia, Diding Boneng, Ucup Jaka, Ananda George, Fadly "Jackson", dan Pong Harjatmo.
(ANT/A038)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010