"Kami menganugerahkan rekor ini sebagai penghargaan kepada Peruri dan PT Suka Membawa Sukses karena berprestasi dalam bidang pertanian. Panen jagungnya tiga kali lipat dari tingkatan panen secara normal," kata Direktur MURI, Sutikno Susilo, di Karawang, Minggu.
Sesuai dengan penilaian dan pengujian MURI terhadap keunggulan tanaman jagung tersebut, catatan rekor MURI-nya ialah tanaman jagung manis terpadat 87.600 pohon per hektare. Sedangkan standar nasionalnya hanya 42.000 pohon.
Catatan rekor MURI lainnya ialah panen jagung tertinggi hingga 26,5 ton per hektare, dari standar panen jagung nasional sebanyak 14 ton. Selain itu, rasa jagung yang manis hingga 20 bricks dari standard nasional 12 bricks juga masuk dalam catatan rekor MURI.
"Makan jagung manis mentah bersama yang digelar Perum Peruri juga masuk dalam catatan rekor MURI. Kemungkinan, makan jagung manis mentah ini masuk dalam catatan rekor MURI dunia. Prestasi ini luar biasa," kata Sutikno.
Sementara itu, Pembina Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) Perum Peruri, Harry AS Sukadis, berharap penghargaan rekor MURI bisa menjadi motivasi untuk terus meningkatkan hasil PKBL Perum Peruri ke depan.
Panen jagung kali ini yang mencapai 26,5 ton per hektare jauh lebih tinggi dibandingkan dengan panen jagung perdana yang dilakukan pada November 2009 lalu yang hanya mencapai 18 ton per hektare. Sedangkan standar nasional panen jagung hanya mencapai 14 ton per hektare.
"Angka panen jagung ini adalah angka yang spektakuler dan konon bisa memecahkan rekor dunia," kata Harry yang juga menjabat sebagai Direktur Keuangan dan SDM Perum Peruri.
Dalam kegiatan pemecahan rekor MURI itu sendiri, Direktur MURI, Sutikno Susilo, memberikan piagam penghargaan rekor MURI kepada pembina PKBL, Harry AS Sukadis. Kemudian, Harry memberikan piagam penghargaan tersebut kepada Direktur PT Suka membawa Sukses, David Andi Permana. (PK-MAK/A038)
Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010
- PT. Sukacita Membawa Sukses bukan PT. Suka membawa Sukses.
- David Ani Purnama bukan David Andi Permana
Thanks