Moskow (ANTARA) - Wali kota Moskow pada Jumat mendesak para pelaku usaha untuk mendorong lebih banyak karyawan bekerja dari rumah, saat kasus harian virus corona di Rusia mencapai angka tertinggi sejak 23 Juni.
Pejabat melaporkan 7.212 infeksi baru, sehingga total kasus nasional menjadi 1.136.048.
Di Moskow, penghitungan kasus baru naik hampir 50 persen dalam waktu semalam menjadi 1.560 dari 1.050 hari sebelumnya.
Rusia mencabut banyak pembatasan pengunciannya pada Juni. Banyak toko, tempat usaha, dan transportasi umum di ibu kota yang berpenduduk lebih dari 12,5 juta orang itu beroperasi seperti biasa.
Namun pada Jumat, Wali Kota Sergei Sobyanin merekomendasikan agar kepala semua perusahaan di kota tersebut mengalihkan sebanyak mungkin staf mereka agar bekerja dari rumah mulai Senin (28/9).
TsUM, toko serba ada utama penjual barang-barang mewah di Moskow, didenda satu juta rubel (sekitar Rp193 juta) karena gagal memastikan pengunjungnya memakai masker, kata gugus tugas virus corona kota.
Gugus tugas itu mengatakan pengawasan untuk memeriksa kewajiban menggunakan masker di toko-toko terus berlanjut dan lebih dari 15.000 denda telah dikeluarkan.
Sobyanin menyarankan siapa pun dengan masalah kesehatan kronis atau mereka yang berusia lebih dari 65 tahun untuk tinggal di rumah, kecuali dalam keadaan mendesak. Warga Moskow yang memasuki usia pensiun harus bekerja dari rumah atau libur, katanya.
Satuan tugas virus corona nasional mengatakan 108 orang meninggal di seluruh Rusia dalam 24 jam terakhir, yang mendorong jumlah kematian resmi akibat virus corona menjadi 20.056.
Rusia memiliki total kasus tertinggi keempat di dunia, setelah Amerika Serikat, India, dan Brazil, serta angka kematian tertinggi ke-12, menurut data resmi.
Sumber: Reuters
Baca juga: Wabah corona di Moskow masuki fase baru karena warga langgar imbauan
Baca juga: Rusia bangun rumah sakit corona di Moskow
Baca juga: Vaksin Sputnik V Rusia hanya untuk pasar dalam negeri
Pertemuan ASEAN - Rusia bahas kerja sama atasi COVID-19
Penerjemah: Gusti Nur Cahya Aryani
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2020