Garut (ANTARA News) - Sekurang-kurangnya 344 kepala keluarga (KK) atau 2.510 jiwa warga pengungsi korban tanah longsor dan banjir lumpur dari enam kampung pada tiga desa di Kecamatan Samarang, Kabupaten Garut, Jawa Barat, minta pemerintah kabupaten setempat segera melakukan direlokasi.
Mereka menilai kondisi keamanan dan kenyamanan keenam perkampungan tidak lagi layak huni, termasuk pemukiman 388 KK atau 2.165 jiwa lainnya yang kini terancam bahaya tanah longsor dan banjir lumpur, kata sejumlah pengungsi, seperti disampaikan Saefullah, Minggu.
Sebelumnya, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat, Udjwalaprana Sigit di kampung Makam Karomah desa Tanjungkarya menyatakan, saat ini pemerintah tengah memfokuskan pada pelaksanaan tanggap darurat.
Hal itu, menurut dia, perlu dilakukan sambil melakukan berbagai kegiatan evaluasi dan kajian teknis bersama institusi teknis terkait, karena kegiatan relokasi bukan merupakan satu-satunya upaya menyelesaikan permasalahan, meski dalam kondisi tertentu perlu segera dilakukan.
Perkampungan yang dilanda bencana alam tersebut, terdiri kampung Cisaat, makam Karomah, Awiligar, Tanjung Kanguru, Tanjung serta kampung Paseh.
(U.PK-HT/M019/P003)
Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010