Singapura (ANTARA News) - Chingay Parade Singapura yang dibuka oleh Presiden Singapura SR Nathan di Sirkuit F-1 Singapura, Sabtu malam, tampak berlangsung meriah.
Chingay Parade untuk memeriahkan Imlek itu diikuti oleh 50 kontingen berasal dari tujuh negara termasuk Indonesia yang diwakili oleh Solo Batik Carnival,
Solo Batik Carnival menurunkan 150 orang dalam event tersebut yang terdiri atas 75 pelajar dan mahasiswa Indonesia di Singapura dan 60 orang berasal dari Solo serta 15 orang Jakarta.
Solo Batik Carnival yang memadukan kostum batik dengan desain modern dan diiringi musik klasik itu tampak memikat perhatian puluhan ribu penonton yang memadati arena parade tersebut.
Seorang peserta tampak jatuh dan pingsan yang diduga karena kelelahan mengikuti parade itu.
Pimpinan Kontingen Solo Batik Carnival, Bambang Suryono, mengatakan, penampilan kontingen Solo Batik Carnival memang berbeda dengan kontingen lainnya.
"Untuk itu tidak mengherankan kalau banyak penonton yang tertarik dengan desain kostumnya yang memadukan batik dengan gaya modern itu," katanya.
Kepala Dinas Pariwisata, Seni, dan Budaya Pemerintah Kota Surakarta, Purnomo Subagyo, mengatakan, penampilan Solo Batik Carnival yang mendapat perhatian penonton di Singapura itu bisa menjadi pendorong wisatawan mancanegara datang ke Solo.
Group Director Chairman Chingay Parade Exco, Nah Juay Hng, menilai, penampilan Indonesia yang diwakili oleh Solo Batik Carnival pada parade itu cukup bagus.
Mereka, katanya, mampu menarik perhatian penonton.
Pada acara serupa Tahun 2009, pihak panitia parade juga mengundang perwakilan dari Indonesia yang diwakili oleh kontingen Wonogiri, Jawa Tengah, dengan menampilkan tarian Reog Ponorogo.
Ia mengatakan, Chingay Parade diikuti oleh 50 kontingen berasal dari tujuh negara yaitu Singapura, Butan, Taiwan, Thailand, Cina , Jepang, dan Indonesia dengan harga tiket antara 45 hingga 80 dolar Singapura per orang.
(U.J005/R009)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010