Beijing (ANTARA) - Saham-saham China berakhir sedikit melemah pada perdagangan Jumat, mencatat penurunan mingguan terburuk sejak pertengahan Juli karena kebangkitan kasus COVID-19 secara global menimbulkan kekhawatiran tentang kecepatan pemulihan ekonomi.
Indikator utama pasar saham China, Indeks Komposit Shanghai menyusut 0,12 persen menjadi berakhir di 3.219,42 poin, sementara Indeks Komponen Shenzhen yang melacak saham-saham di bursa kedua China turun tipis 0,02 persen menjadi ditutup pada 12.814,17 poin.
Nilai transaksi gabungan saham-saham yang mencakup kedua indeks menyusut menjadi 569,38 miliar yuan (sekitar 83,58 miliar dolar AS) dari 679,31 miliar yuan (sekitar 99,9 miliar dolar AS) pada perdagangan sehari sebelumnya.
Baca juga: Saham China dibuka "rebound" setelah anjlok sehari sebelumnya
Sebagian besar saham jatuh dengan jumlah saham turun melebihi yang naik, sebanyak 870 saham berbanding 507 saham di bursa Shanghai, dan 1,393 saham berbanding 786 saham di bursa Shenzhen.
Perusahaan-perusahaan di sektor pertanian dan fotoresist memimpin kerugian.
Melawan tren penurunan, saham-saham yang terkait dengan pariwisata dan sekuritas menguat, dengan Guangzhou Lingnan Group Holdings Company Limited naik 9,98 persen menjadi 10,25 yuan per saham.
Sementara itu, indeks ChiNext yang melacak saham-saham perusahaan sedang berkembang di papan bergaya Nasdaq China, terangkat 0,18 persen persen menjadi mengakhiri perdagangan pada 2.540,43 poin.
Baca juga: Saham China terpuruk, catat kerugian terbesar 2 minggu
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2020