Damaskus (ANTARA News) - Perdana Menteri Prancis Francois Fillon pada Sabtu mengutuk pembunuhan seorang tokoh Hamas di Dubai dan menyerukan pengungkapan kebenaran atas pembunuhan tersebut.
Kepala Polisi Dubai telah menyatakan ia yakin badan intelijen Israel, Mossad, terlibat dalam pemunuhan bulan lalu.
"Saya tidak tahu semua rincian isu di Dubai itu. Saya berharap ada titik terang mengenai siapa yang bertanggung jawab atas pembunuhan tersebut," kata Fillon dalam lawatannya ke Suriah seperti dilaporkan Reuters.
"Prancis mengutuk pembunuhan. Pembunuhan bukan satu cara dalam hubungan internasional," tambahnya dalam jumpa pers yang diadakan bersama rekan sejawatnya dari Suriah Mohammed Naji Otri.
"Semua pembunuhan dimana pun mereka berasal, siapa pun yang memerintahkan mereka hendaknya dikutuk," ujarnya.
"Seperti Inggris dan Jerman, kami telah meminta penguasa Israel memberi penjelasan karena satu paspor Prancis digunakan dalam operasi itu. Kami ingin tahu seluruh kebenaran isu itu."
Panglima Hamas, Mahmoud Al Mabhouh, ditemukan tewas di satu hotel di Dubai pada 20 Januari.
Polisi Dubai menyiarkan foto 11 tersangka yang menggunakan paspor sejumlah negara Eropa yang dipalsukan untuk masuk ke emirat itu.(M016/A038)
Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010