Sekarang ada 9 satelit yang digunakan di seluruh Indonesia. Tahun 2023 kita akan melepaskan orbit 146 BT Satelit Multifungsi SATRIA yang akan digunakan untuk 150 lokasi total layanan pemerintah yang saat ini belum ada internet di NTT
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Komunikasi dan Informatika menyatakan teknologi Super WiFi untuk jaringan internet di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, dipilih untuk membangun pariwisata berbasis komunitas.
"Satu yang baru kenapa dipasang di sini karena termasuk wilayah super prioritas. Arahan Presiden dikembangkan communnity based tourism, pariwisata berbasis komunitas. Karena komunitas yang ada perlu dikembangkan maka digunakan teknologi yang bisa memudahkan warga kampung untuk mengakses internet," kata Menteri Kominfo Johnny G Plate, saat kunjungan kerja ke Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT, dalam keterangan pers, Jumat.
Baca juga: Kominfo: Satelit Satria perkuat ekonomi digital termasuk pembayaran
Perangkat Super WiFi dipilih menyesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi geografis lokasi. Perangkat yang dipasang di halaman Masjid Nurul Huda Gorontalo, Labuan Bajo, bisa menjangkau radius 500 meter.
"Kalau WiFi biasa itu bisanya 50 sampai 100 meter, kalau super WiFi ini baru bisa sampai 500 meter. Satu kampung itu bisa ter-cover, tapi dia ada layer. Sehingga warga satu kampung di sini bisa mengakses internet langsung dari satelit," kata Johnny.
Super WiFi menggunakan satelit agar bisa menghadirkan akses internet cepat. Menurut sang menteri, alokasi biaya terbesar untuk akses internet ini adalah Operational Expenditure (Opex) untuk menyewa kapasitas satelit.
"Sekarang ada 9 satelit yang digunakan di seluruh Indonesia. Tahun 2023 kita akan melepaskan orbit 146 BT Satelit Multifungsi SATRIA yang akan digunakan untuk 150 lokasi total layanan pemerintah yang saat ini belum ada internet di NTT," kata Johnny.
Kementerian mengharapkan akses internet di sana dimanfaatkan untuk hal yang produktif dan mengembangkan ekonomi digital, juga untuk meningkatkan kualitas dan pengembangan sumber daya manusia.
Meski pun sudah ada akses internet gratis untuk warga, Kominfo mengatakan operator seluler tetap perlu menambah menara BTS.
Di kawasan wisata Labuan Bajo, akan dipasang 23 menara BTS untuk jaringan 4G. Menara BTS yang sudah aktif berjumlah 20, 3 menara lainnya sedang dipasang.
Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informatika (BAKTI) Kominfo berencana membangun 421 BTS USO baru yang bisa tersambung ke layanan 4G di 421 desa/kelurahan di NTT pada 2021 mendatang. Jumlah BTS USO di NTT pada 2021 ditargetkan berada di 572 lokasi.
Untuk beberapa daerah, Menkominfo mempertimbangkan memakai teknologi loon, akses internt yang berada di atmosfer sehingga bisa menjangkau wilayah yang lebih luas, terutama untuk layanan pemerintah daerah.
Baca juga: Pembangunan infrastruktur TIK Mandalika jadi fokus pemerintah
Baca juga: BRTI dorong ada badan khusus lindungi transaksi digital
Baca juga: Indonesia siapkan infrastruktur hingga ekosistem jaringan 5G
Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2020