Penggunaan internet untuk mengakses situs-situs porno memang sangat sulit untuk dihindari

Ternate (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Maluku Utara (Malut) melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPA) terus mengantisipasi anak di Malut terpapar konten pornografi terutama ketika muncul secara tidak sengaja atau dalam bentuk iklan yang bernuansa vulgar.

Kepala Dinas PPPA Provinsi Malut Musrifah Alhadar, di Ternate, Jumat, mengatakan sesuai hasil penelitian terkini yang dilakukan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika dan UNICEF Tahun 2014 menunjukkan sebagian besar anak dan remaja, baik di perdesaan dan perkotaan telah terpapar dengan konten pornografi,

"Penggunaan internet untuk mengakses situs-situs porno memang sangat sulit untuk dihindari, mengingat bahwa situs-situs semacam itu tersedia sangat banyak dalam dunia maya. Hal ini terlihat dari masuknya situs-situs porno di search engine sebagai Top 10 Website yang paling banyak dikunjungi," kata Musrifah, saat melaksanakan acara SerbuMMi atau Seribu Mimpi Maitara Untuk Anak Malut, di Pulau Maitara, Kota Tidore Kepulauan, Kamis (24/9).

Karena itu, dengan melihat jumlah pengakses situs-situs porno di internet yang cenderung meningkat dari hari ke hari, maka perlu diwaspadai dampak penggunaan teknologi tersebut terhadap kesehatan mental dan hubungan interpersonal bagi pengguna, termasuk dampaknya pada anak-anak sebagai pengguna maupun sebagai objek pornografi.

"Kondisi ini tentu saja berbahaya dan memiliki dampak jangka panjang, jika tidak ada penanganan serius oleh pemerintah maupun dari keluarga sebagai lingkungan terdekat, dan juga dari masyarakat yang berada dalam suatu wilayah dimana anak itu berada," ujarnya pula.
Baca juga: Polda Banten tangkap pelaku penyebaran pornografi anak


Untuk itu, keinginan yang suci ini dimulai dari Pulau kecil bernama Pulau Maitara yang lebih familiar dikenal dengan Pulau Uang Seribu adalah salah satu pulau yang ada di Kota Tidore Kepulauan yang berada di antara Pulau Tidore dan Ternate, yang terdapat 4 desa, yakni Desa Maitara, Maitara Selatan, Maitara Tengah, dan Desa Maitara Utara

Pelaksanaan kegiatan dikemas dengan mengusung konsep “Seribu Mimpi Maitara Untuk Anak Maluku Utara” dengan harapan agar mimpi-mimpi anak-anak Maluku Utara akan dimulai dari Pulau Uang Seribu ini, dengan kunjungan Menteri Bintang Puspayoga ke pulau kecil ini, yang akan memberikan inspirasi tersendiri dan semangat untuk pemerintah dan masyarakat Maluku Utara untuk berkomitment dalam memenuhi kepentingan terbaik anak.

Sebelumnya, Kamis (24/9) kemarin, Deputi Perlindungan Anak didampingi Ketua DPRD Kuntu Daud, Staf Ahli Gubernur Idham Umasangadji, Ketua Tim Penggerak PKK Faoniah Djauhar Kasuba, Forkopimda Malut, Wali Kota Ternate Burhan Abdurahman dan istri, serta Kadis PPPA Musyrifah Alhadar.

Dalam acara pencanangan Pulau Maitara Bebas Pornografi, juga dirangkaikan dengan pembacaan komitmen bersama sebagai Pulau Bebas Pornografi, penandatangan pakta integritas pencegahan perkawinan anak di Provinsi Malut, Pengukuhan Bunda Forum Anak Maluku Utara kepada Hj Faoniah Jauhar Kasuba disertai dengan penyerahan cenderamata sekaligus peninjauan industri rumahan (pengolahan ikan fufu) hasil produk lokal.

Deputi Bidang Perlindungan Anak Nahar SH menyampaikan, sumber daya yang paling berharga bagi suatu negara adalah sumber daya manusianya, menurutnya, tidak ada negara maju tanpa sumber daya manusia yang berkualitas.

Menurutnya, investasi yang terbesar di Indonesia berada di tangan 30,1 persen atau 79,55 juta anak Indonesia sesuai hasil sensus BPS tahun 2018.
Baca juga: Penyebar video porno patok biaya langganan grup mulai Rp100.000
Baca juga: Polisi tangkap tiga penyebar video asusila libatkan anak dibawah umur

Pewarta: Abdul Fatah
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2020