Aden (ANTARA News/Reuters) - Separatis di Yaman selatan membunuh kepala satuan penyelidik kriminal dalam serangan terhadap kendaraannya, Jumat, kata beberapa sumber keamanan.
Satu orang lagi tewas dan tiga lain cedera dalam penembakan ketika mereka berkendaraan di sebuah provinsi di Yaman selatan, kata mereka.
Belum ada penjelasan terinci lebih lanjut mengenai peristiwa itu.
Dalam insiden terpisah Jumat, bentrokan meletus antara pasukan keamanan dan orang-orang bersenjata tak dikenal di Aden. Tidak ada laporan mengenai korban.
Pemerintah Yaman, negara termiskin di dunia Arab, saat ini menghadapi gerakan separatis di wilayah selatan.
Yaman juga memerangi pemberontakan Syiah di wilayah utara dan kelompok Al-Qaeda.
Pemberontak utara dan pemerintah pekan lalu menyetujui gencatan senjata untuk mengakhiri perang di kawasan tersebut. Sejumlah gencatan senjata sebelumnya tidak berhasil ditegakkan.
Gencatan senjata pekan lalu itu merupakan upaya terakhir pemerintah untuk mengakhiri pemberontakan di wilayah utara yang telah menewaskan ribuan orang dan mengakibatkan 250.000 orang mengungsi.
Kelompok pemberontak Zaidi atau Huthi, nama almarhum pemimpin mereka, berpangkalan di daerah pegunungan di perbatasan Arab Saudi, dimana mereka terlibat dalam pertempuran dengan pasukan Yaman dan Saudi.
Pasukan pemerintah terlibat dalam pertempuran sporadis dengan kelompok Syiah itu sejak 2004.
Negara-negara Barat dan Arab Saudi, tetangga Yaman, khawatir negara itu akan gagal dan Al-Qaeda memanfaatkan kekacauan yang terjadi untuk memperkuat cengkeraman mereka di negara Arab miskin itu dan mengubahnya menjadi tempat peluncuran untuk serangan-serangan lebih lanjut.
Yaman menjadi sorotan dunia ketika sayap regional Al-Qaeda AQAP menyatakan mendalangi serangan bom gagal terhadap pesawat penumpang AS pada Hari Natal.
AQAP menyatakan pada akhir Desember, mereka memberi tersangka warga Nigeria "alat yang secara teknis canggih" dan mengatakan kepada orang-orang AS bahwa serangan lebih lanjut akan dilakukan.
Para analis khawatir bahwa Yaman akan runtuh akibat pemberontakan Syiah di wilayah utara, gerakan separatis di wilayah selatan dan serangan-serangan Al-Qaeda. Negara miskin itu berbatasan dengan Arab Saudi, negara pengekspor minyak terbesar dunia.
Sanaa menyatakan, pasukan Yaman membunuh puluhan anggota Al-Qaeda dalam dua serangan pada Desember.
Kedutaan Besar Inggris di Sanaa juga menjadi sasaran rencana serangan bunuh diri Al-Qaeda yang digagalkan aparat keamanan Yaman pada pertengahan Desember.
Sebuah sel Al-Qaeda yang dihancurkan di Arhab, 35 kilometer sebelah utara ibukota Yaman tersebut, "bertujuan menyusup dan meledakkan sasaran-sasaran yang mencakup Kedutaan Besar Inggris, kepentingan asing dan bangunan pemerintah", menurut sebuah pernyataan yang dipasang di situs 26Sep.net surat kabar kementerian pertahanan.
Selain pemberontakan, Yaman juga dilanda penculikan warga asing dalam beberapa tahun ini.
Orang-orang suku di kawasan miskin Yaman seringkali melakukan penyanderaan untuk menekan pemerintah agar memberikan bantuan, pekerjaan, atau membebaskan orang-orang suku rekan mereka yang ditahan.
Lebih dari 200 warga asing diculik di Yaman dalam 15 tahun terakhir.
Hampir semua orang yang diculik itu dibebaskan tanpa cedera setelah penengahan yang melibatkan pemimpin-pemimpin suku.
Namun, pada 2000, seorang diplomat Norwegia tewas terperangkap dalam tembak-menembak, dan pada 1998 empat orang Barat tewas tertembak ketika militer berusaha membebaskan mereka dari kelompok muslim garis keras yang menyandera 16 wisatawan. (M014/K004)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010